JAKARTA.KRJOGJA.com - Pengamat Ekonomi yang juga Dosen Fakultas dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Berly Martawardaya menilai, kondisi keuangan negara saat ini berjalan normal. Pemasukan negara dari berbagai sektor terus mengalir, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan di kalangan masyarakat.Â
Namun demikian, mengingat anggaran masih terus mengalami defisit Pemerintah perlu lebih kreatif menggali dan memperluas sumber sumber pendapatan. Selain meningkatkan tax ratio, juga menggali sumber sumber cukai yang belum digarap selama ini. Bukan mengutak atik cukai dari sektor industri yang sudah menjalankan kewajibannya secara baik dan memenuhi target.
"Memang pada periode Januari – Maret kondisi keuangan negara menipis. Namun mulai akhir Maret serta April dan seterusnya seiring dengan pembayaran pajak tahunan dan mengalirnya pemasukan negara dari sektor lainnya, kondisi keuangan mulai stabil sehingga tidak ada masalah," kata Berly Martawardaya di Jakarta, Selasa (09/07/2019).
Menurut Berly Martawardaya, meski perekonomian negara masih perlu perbaikan, namun secara garis besar para pejabat negara yang mengawal keuangan dan perekonomian nasional sudah berjalan pada arah yang benar. Hal yang perlu diperbaiki selain peningkatan ekspor dan pengurangan import, juga menggali potensi potensi sumber pendapatan yang selama ini belum disentuh atau belum direalisasikan.Â
"Yang perlu diperbaiki adalah pendapatan negara di bidang pajak. Target pajak kita selama ini belum tercapai 100%. Selain itu tax ratio pajak kita juga masih rendah. Baru pada angka 10-12% dari GDP kita. Padahal di negara tetangga seperti Thailand saja sudah mencapai 17 persen. Karena itu sudah saatnya tax ratio kita dinaikan," jelas Berly.
Berly juga menilai, pajak negara masih bisa terus digenjot, terutama pajak orang pribadi. Saat ini warga negara yang memiliki nomor pokok wajib pajak atau NPWP juga masih kurang. Demikian juga perusahaan perusahaan pertambangan, masih banyak yang belum membayar pajak.Â
"Karena itu Pemerintah harus lebih serius memperhatikan dan menggali potensi pajak dari sektor pertambangan terutama perusahaan perusahaan pertambangan yang masih lalai dalam menjalankan kewajibannya pajak nya terhadap negara," kata Berly.