Â
Hal ini menunjukkan hasil investasi di surat utang negara masih jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat rata-rata inflasi Indonesia. Sehingga memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi dan risiko rendah ketimbang deposito.Â
Â
Sayangnya, kepemilikan surat utang Indonesia ini masih lebih besar didominasi investor asing dibandingkan investor domestik. Total kepemilikan asing di SUN mencapai posisi tertinggi, yakni Rp 923 Triliun dalam sejarah (historic high).Â
Â
Budi berharap semakin banyak investor domestik, terutama generasi milenial akan memanfaatkan surat utang negara sebagai sarana investasi. Sehingga, pasar obligasi Indonesia tak selalu bergantung pada arus modal asing. Apalagi, golongan masyarakat usia produktif di Indonesia sangat besar sehingga menjanjikan penguatan ekonomi negara ke depan. (*)