2018, BNI Bukukan Laba Rp 15,02 Triliun

Photo Author
- Rabu, 23 Januari 2019 | 18:21 WIB
Istimewa
Istimewa

 

Dikatakan khusus untuk kredit yang disalurkan pada segmen usaha menengah, hanya tumbuh sebesar 6.4 persen menjadi Rp 74,73 triliun pada akhir 2018. Adapun untuk kredit pada segmen usaha kecil. BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 17 persen menjadi Rp 66.06 triliun pada akhir tahun 2018. 

 

Adapun penyaluran kredit pada segmen konsumer dengan pertumbuhan sebesar 34.2 persen menjadi Rp 23,74 triliun pada akhir 2018.  Kredit pemilikan rumah BNI dan Kartu Kredit pun menunjukkan pertumbuhan yang memuaskan, masing-masing 9 9 persen dan 7.9 persen atau menjadi sebesar Rp 40,75 triliun dan Rp 12.56 triliun pada akhir 2018. 

 

Dijelaskan  adapun penyaluran kredit tersebut sebagian besar dilakukan dalam skema kredit modal kerja (KMK) yang mencapai 52.5 persen dari total kredit yang disalurkan atau senilai Rp 269.26 triliun pada akhir 2018. Nilai KMK tersebut tumbuh 19 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2017 yang mencapai Rp 226,191riliun. 

Penyaluran kredit pun disalurkan dalam bentuk kredit investasi (KI) sebesar 29.1 persen dari total kredit atau senilai Rp 149,27 triliun pada akhir 2018. Nilai Kl tersebut tumbuh 14.6 persen dari posisi 2017 yang mencapai Rp 130,29 triliun. 

Sedangkan  niIai kredit ke sektor manufaktur meningkat 19,1 persen  tersebut mencapai Rp 98.03 triliun atau tumbuh 32 persen dibandingkan 2017 yang mencapai Rp 82,74 triliun.

”Kredit pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur merupakan salah satu prioritas BNI dalam meningkatkan pinjaman pada segmen korporasi. Penyaluran  Kredit ke proyek-proyek infrastruktur ini terutama tertuju ke proyek-proyek konstruksi dan jalan tol. Pertumbuhan kredit untuk proyek infrastruktur mencapai 11,1 persen dari Rp 99,51 triliun pada 2017 menjadi Rp 110,60 triliun pada 2018,” tegasnya.

Sedangkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) selama tahun 2018 sebesar  42,9 persen dan mencapai         Rp 20,3 triliun. 

Adapun kresit bermasalah atau NPL Gross yang membaik dari akhir 2017 sebesar 2,3 persenb menjadi 1,9 persen di akhir 2018. 

Sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkay sebesar 12,1 persen  yaitu dari Rp 516,10 triliun pada Desember 2017 menjadi Rp 578,78 triliun pada Desember 2018. Sedangkan total aset melampaui Rp 800 triliun, tepatnya Rp 808,57 triliun atau tumbuh 14 persen dibandingkan akhir 2017 yang mencapai Rp 709,33 triliun.

 

Pertumbuhan aset BNI ini jauh melampaui pertumbuhan aset di industri perbankan yang mencapai 9,1 persen per November 2018. Sementara pada tahun 2019, BNI akan melakukan rencana bisnisnya yakni melakukan akuisisi di bidang perbankan dan asuransi. Serta menambah modal bagi  anak perusahaan  seperti BNI Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas dan BNI Asset Management.  Adapun dana yang disediakan oleh BNI baik untuk akuisisi, maupun menambah modal anak perusahaan yakni sekitar Rp 3-4 triliun. ( Lmg)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB

Terpopuler

X