Ini Dia, 6 Fokus DNKI di Tahun 2019

Photo Author
- Rabu, 23 Januari 2019 | 09:40 WIB
Darmin Nasution (Istimewa)
Darmin Nasution (Istimewa)

JAKARTA, KRJOGJA.com - Pemerintah melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) telah memetakan 6 (enam) fokus kegiatan inklusi keuangan di Indonesia untuk tahun 2019, yakni, peningkatan literasi keuangan dan perlindungan konsumen. 

Lalu, Perluasan pembukaan rekening, Percepatan sertifikasi hak properti masyarakat yang dapat dijadikan agunan. Kemudian optimalisasi dalam layanan agen bank. Peningkatan layanan keuangan digital dan transaksi non rinai, serta penguatan monitoring dan evaluasi keuangan inklusif. 

“Kita harus lebih dalam melihat fenomena keuangan inklusif ini. Indikatornya bukan sekedar bicara tentang berapa jumlah penduduk yang memiliki rekening di bank, tapi kita juga harus tahu seberapa aktif rekening tersebut,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution di Jakarta, Selasa (22/1).

Menurut Darmin, secara fundamental negara kita memang perlu membuat kebijakan yang bisa menarik modal asing. Kebijakan tersebut bukan hanya untuk meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI), melainkan juga untuk menutup defisit transaksi berjalan. 

Darmin menerangkan, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi pentingnya dana asing masuk ke Indonesia. Pertama karena saving kita terlalu rendah dibanding investasi. Terlalu banyak bagian dari income yang tidak dikonsumsi dan tidak menjadi saving yang aktif. Syarat menjadi aktif adalah taruh di bank atau instrumen keuangan.

Kedua, ekonomi modern memerlukan sektor keuangan untuk bisa memobilisasi dana dari masyarakat, misalnya melalui fintech (financial technology,). Ketiga, masyarakat cenderung melakukan saving yang lama dalam bentuk tanah. Di sinilah pentingnya penguatan strategi nasional keuangan inklusif. 

Bagi Darmin, upaya memberdayakan masyarakat juga sangat penting. Masyarakat perlu aktif secara inklusif membangun ekosistem perekonomian yang baik untuk jangka panjang. 

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir melaporkan hasil evaluasi kinerja keuangan inklusif tahun 2018.  Dari Desember 2017 hingga September 2018, jumlah agen layanan keuangan digital (LKD) meningkat 80,4 persen menjadi 249.022 agen. Sementara jumlah agen Laku Pandai meningkat 182,2 persen menjadi 804.308 agen. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X