Sementara dalam laporan keuangan, Suprajarto juga mengatakan, BRI tetap fokus pada segmen Bisnis Mikro dan Ritel sebagai penopang utama profitabilitas. Hingga September 2018, penyaluran kredit BRI tumbuh 16,5 persen mencapai Rp 808,90 triliun. BRI tetap memprioritaskan penyaluran kredit pada segmen Mikro, Kecil dan Menengah (MKM).
Tercatat porsi kredit Mikro Kecil Menengah (MKM) BRI sebesar 76,9 persen dari total kredit." Dengan fokus pada segmen UMKM, NPL gross BRI pada Triwulan III Tahun 2018 tetap dapat terjaga di level 2,54 persen, lebih rendah dibandingkan NPL gross industri perbankan yang tercatat sebesar 2,66 persen,†tegasnya.
Dipaparkan, hingga September 2018, total aset BRI meningkat 13,9 persen menjadi Rp 1.183,4 triliun. Adapun dana pihak ketiga Bank BRI sebagai komponen terbesar dalam total liabilitas, mengalami kenaikan 13,3 persen dibandingkan September 2017 menjadi Rp 872,7 triliun. Sedangkan untuk laba , sampai dengan Triwulan III Tahun 2018, BRI secara konsolidasi berhasil mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 23,55 triliun, atau meningkat 14,6 persen dibandingkan Triwulan III Tahun 2017.
Perolehan laba tersebut didorong oleh tetap terjaganya pertumbuhan asset produktif yang berkualitas serta efisiensi biaya, baik biaya operasional, maupun biaya pencadangan kerugian penurunan nilai. ( Lmg)