JAKARTA, KRJOGJA.com - Pada bulan Ramadan di bulan Juni tahun lalu, Visa Indonesia mencatatkan volume dan jumlah transaksi elektronik bertumbuh sebesar 13,2 persen dan 11,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, baik transaksi di toko ritel maupun online
"Perubahan positif ini mencerminkan pergeseran cara membayar masyarakat dari menggunakan uang tunai menjadi pembayaran elektronik untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri," ungkap Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman sebagaiman keterangan persnya.
Menurut Riko Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memprediksi penjualan sektor ritel selama periode lebaran tahun ini akan mengalami peningkatan sebesar 25 persen dibandingkan tahun lalu
"Berdasarkan studi Consumer Payment Attitudes terbaru kami, 42 persen responden menyatakan sudah pernah mencoba hidup tanpa tunai, sedangkan 72 persen responden merasa percaya diri dapat hidup tanpa uang tunai selama 24 jam," ungkap Riko.
Riko menjelaskan survey tersebut juga menunjukkan bahwa semakin sedikit masyarakat Indonesia yang masih mengandalkan uang tunai karena mereka sudah berpindah ke pembayaran elektronik dan merasa lebih aman menggunakan kartu pembayaran. Bahkan, meluasnya penetrasi smartphone dan konektivitas internet juga telah memengaruhi kebiasaan belanja masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri.Â
Studi Visa ini juga menunjukkan bahwa 8 dari 10 responden berbelanja secara online setidaknya satu kali dalam sebulan, dengan fashion (59%) dan travel (49%) menjadi kategori yang paling banyak diminati dalam 12 bulan terakhir3.
"Masyarakat sangat memprioritaskan kenyamanan, kecepatan, keamanan; wajar bila banyak yang lebih suka berbelanja secara online dan menggunakan pembayaran elektronik untuk bertransaksi, baik untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun mempersiapkan perjalanan mudik," tandasnya.