JAKARTA, KRJOGJA.com - Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini terus mengalami pelemahan. Bahkan pada perdagangan hari ini, Rupiah berada di level baru yakni Rp14.202 per USD.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan nilai tukar Rupiah hingga melebihi angka Rp14.200 per USD dikarenakan ada beberapa tekanan dari banyak hal. Khususnya tekanan pada situasi perekonomian global.
Salah satunya adalah rencana Amerika Serikat (AS) yang menunda pemberian sanksi terhadap Iran. Sebelumnya, Amerika Serikat memang mengancam akan memberikan sanksi kepada Iran akibat aksinya menjalankan program rudal balistik beberapa waktu lalu.
"Memang ada tekanan dan dalam banyak hal itu karena rencana sanksi yang diberikan oleh Amerika mungkin enggak jadi dikeluarkan," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Selain itu lanjut Agus, terus menguatnya perekonomian Amerika Serikat juga sangat berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang. Khususnya nilai tukar Dolar yang terus mengalami penguatan.
"Kemudian adanya sentimen positif untuk mata uang dolar Amerika Serikat," ucapnya.
Bahkan penguatan nilai tukar dolar juga tidak hanya terjadi pada Indonesia atau Rupiah. Melainkan juga negara-negara lainnya yang ikut terkena dampak menguatnya mata uang dolar dan perekonomian Amerika Serikat