JAKARTA, KRJOGJA.com - Jenderal TNI (Purn) Dr Moeldoko dilantik menjadi Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Pelantikan berlangsung bersamaan dengan Rapat Kerja MES di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu 24 Maret 2018.
SK PP prosesi pelantikan dibacakan oleh Direktur Eksekutif MES Ari Permana. Hadir dalam pelantikan tersebut, Prof. Dr (HC) KH Ma'ruf Amin dan Ketua Umum PP MES Dr Wimboh Santoso.
Moeldoko mengatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sektor keuangan dan ekonomi syariah. "InsyaAllah, saya ingin mendorong arus ekonomi baru melalui ekonomi syariah," ujar Moeldoko usai pelantikan.
Untuk itu, lanjut Moeldoko, pemerintah sangat serius untuk menggarap potensi ini dan tidak ingin hanya menjadi target pasar dan produk industri negara-negara lain, hanya sekadar jadi konsumen. “Dengan potensi pasar yang besar di negara kita, kita harus menjadi penggerak utama perekonomian syariah,†kata Moeldoko.
Kepala Staf Presiden (KSP) ini menekankan, agar dalam pengembangan ekonomi syariah harus betul-betul bermanfaat bagi hal-hal yang produktif, termasuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan, dalam rangka menekan angka ketimpangan.
"Dari data yang saya terima, penggunaan pembiayaan syariah adalah 41,8%. Sebagian besar masih digunakan untuk konsumsi. Sedangkan pembiayaan untuk modal kerja dan investasi masing-masing baru mencapai 34,3% dan 23,2%," ungkapnya.
Moeldoko memaparkan, pada sektor industri keuangan syariah, aset perbankan syariah terus meningkat. Pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp435 triliun atau sekitar 5,8% dari total aset Perbankan Indonesia.
Begitu juga dengan pasar modal syariah, angkanya terus membaik. Dia menyebutkan, Indonesia adalah penerbit terbesar untuk international sovereign sukuk, pangsa pasar sukuk telah mencapai 19% dari seluruh sukuk yang diterbitkan berbagai negara.