Secara umum permodalan di industri asuransi komersil tetap solid, dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing sebesar 441,93 persen dan 326,66 persen, jauh di atas threshold sebesar 120 persen.
Untuk asuransi non komersil yang terdiri dari aset BPJS Kesehatan (badan dan program jaminan kesehatan nasional) dan BPJS Ketenagakerjaan (badan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, atau jaminan kehilangan pekerjaan) serta program asuransi ASN, TNI, dan POLRI terkait program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, total aset tercatat sebesar Rp 219,58 triliun atau terkontraksi 1,86 persen yoy.
Di sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun per Mei 2024 tumbuh sebesar 8,36 persen yoy dengan nilai sebesar Rp 1.439,71 triliun, meningkat dari posisi Mei 2023 sebesar Rp 1.328,67 triliun. Untuk program pensiun sukarela, total aset mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,90 persen yoy dengan nilai mencapai Rp 372,52 triliun.
Baca Juga: Piala Eropa 2024. Lamine Yamal Cetak Sejarah, Spanyol Kembali ke Tempat Semestinya
Untuk program pensiun wajib, yang terdiri dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan, serta program tabungan hari tua dan akumulasi iuran pensiun, ASN, TNI, dan POLRI, total aset mencapai Rp 1.067,19 triliun atau tumbuh sebesar 9,62 persen yoy.
Pada perusahaan penjaminan, nilai aset tumbuh 8,95 persen yoy dengan nilai mencapai Rp 47,07 triliun pada Mei 2024, dengan posisi aset pada Mei 2023 sebesar Rp 43,20 triliun.
Pasar saham
Sementara itu Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal ,Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djayadi mengatakan, IHSG terkoreksi 2,88 persen ytd ke level 7.063,58 (menguat 1,33 persen mtd), dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 12.092 triliun atau naik 3,58 persen ytd, serta membukukan net sell sebesar Rp 7,73 triliun ytd.
Pelemahan terjadi di antaranya di sektor teknologi dan transportasi & logistik (secara ytd). Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,28 triliun ytd.
Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,55 persen ytd ke level 380,42, dengan yield SBN pada 28 Juni 2024 rata-rata naik sebesar 33,20 bps (secara ytd) dan non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp33,96 triliun. Untuk pasar obligasi korporasi per akhir Juni 2024, investor non-resident juga mencatatkan net sell sebesar Rp 1,71 triliun ytd.
Baca Juga: Atlet Senam DIY Sabet Perunggu
Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp 826,07 triliun (naik 0,16 persen ytd), dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp 486,45 triliun atau turun 2,99 persen ytd dan tercatat net redemption sebesar Rp 7,88 triliun ytd pada 28 Juni 2024.
Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum sebesar Rp 120,00 triliun dengan 26 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 103 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 30,02 triliun.
Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga Juni 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 548 Penerbit, 156.679 pemodal, dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp 1,11 triliun.