Melindungi Konsumen Dari Penipuan, OJK Akan Luncurkan Program GENCARKAN DAN ASC

Photo Author
- Sabtu, 10 Agustus 2024 | 19:40 WIB
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi (istimewa)
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi (istimewa)


Krjogja.com - Samosir - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memilik dua program besar yakni Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dan rencana pembentukan Anti Scam Center (ASC).

"Dalam tahun ini ada dua program besar OJK dalam rangka perlindungan konsumen," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi, di sela sela media gathering OJK di Parapat, Sumatera Utara , Jumat malam (9/8).

Dijelaskan, latar belakang GENCARKAN dilakukan, untuk sesuai UU nomor 4 tahun 2023, dimana kewajiban pelaku usaha sektor jasa keuangan melakukan kegiatan literasi dan inklusi keuangan. Serta Peraturan Pemerintah no 114/ 2020 tentang SNKI yang berisikan strategi nasional keuangan inklusif ( SNKI) berisikan tujuan, sasaran dan target keuangan inklusif.

Baca Juga: Psikoedukasi, Literasi Kesehatan Mental Bagi Generasi Z

Dikatakan, GENCARKAN yang akan diluncurkan 22 Agustus 2024 mendatang, akan mencakup seluruh kegiatan dalam rangka percepatan peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan, yang masif, merata terarah, sinergi dan berkelanjutan. Selain itu akan ada program duta literasi dan inklusi keuangan sebagai upaya perluasan jangkauan LIK. “Duta literasi dan inklusi keuangan melakukan edukasi keuangan kepada lingkungan disekitarnya,” tegasnya.

Dipaparkan, indeks literasi dana inklusi keuangan masyarakat masih rendah. Pada tahun 2023 literasi masih mencapai 65,43 persen, sedangkan inklusi keuangan sekitar 75,02 persen. Sementara jumlah penduduk Indonesia mencapai 279 juta orang. Dikatakan, jumlah masyarakat yang terjerat investasi ilegal dan pinjaman online ilegal (pinjol) hingga 30 Juni 2024 mencapai 8.213 pengaduan pinjol ilegal dan 426 pengaduan investasi ilegal.

Dengan total kerugian masyarakat dari tahun 2017- 2023 mencapai Rp 139,65 triliun.“ Tingginya masyarakat yang terjerat entitas ilegal karena literasi yang rendah,” tegasnya.

Baca Juga: Psikoedukasi, Literasi Kesehatan Mental Bagi Generasi Z


Sementara penanganan pengaduan dari 1 Januari – 26 Juli 2024 untuk sektor perbankan mencapai 43.892, IKNB /Asuransi mencapai 1.996. IKNB Pembiayaan mencapai 22.567. Pasar Modal mencapai 278 dan fintech mencapai 55.256.

Sementara rencana pembentukan Anti Scam Center ( ASC) , diperlukan karena dibutuhkan penanganan yang cepat, timely dan berefek jera terhadap beragam bentuk penipuan (scam) untuk melindungi masyarakat dan menjaga integritas industri keuangan Indonesia.

Berdasarkan data dari PPATK tahun 2023, total laporan tentang scam mencapai 152.732 dengan total kerugian mencapai Rp 2,5 triliun. Sementara 37.228 laporan tindakan mencurigakan terkait penipuan. Dijelaskan, target awal ASC ini adalah penundaan transaksi atau pemblokiran rekening penipu dengan vepat dan upaya penyelamatan sisa dana korban. Kemudian identifikasi pelaku dan adanya penindakan hukum.

“Dengan adanya ASC ini, selain rekeningnya di blokir, perbankan akan ditelusiri juga aliran dana hasil penipuan, kemana saja. Bahkan bila penipu sudah melakukan pemindahan dana penipuan, maka rekening yang ditujui juga akan diblokir lagi. Sehingga Penipuan tidak bisa membuat account baru di perbankan,” tegasnya. (Lmg)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X