Krjogja.com - Jakarta - Pertumbuhan perekonomian digital Indonesia sangat signifikan. Diperkirakan akan mencapai 228 miliar pada tahun 2027 atau 40 persen dari perekonomian digital Asia Tenggara. Sedangkan pertumbuhan digital ekonomi Indonesia pada 2017-2021 sekitar 414 persen, tahun 2021-2025 sekitar 62 persen dan 8 x pertumbuhan di bawah 10 tahun.
Sementara nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai 124 miliar pada tahun 2025. Dari potensi yang besar ini pelaku bisnis, ilmuwan, peneliti, mahasiswa dan semua pemangku kepentingan pengembangan ekonomi digital harus dapat memanfaatkan peluang untuk lebih mengembangkan ekonomi digital Indonesia.
Country Director Supermom Indonesia, Hellen Katherina mengatakan, proyek Supermom sebagai platform digital yang memiliki salah satu jaringan komunitas parenting terbesar di Asia Tenggara terus memperkuat komitmennya dalam mendukung peran Ibu untuk mencari penghasilan tambahan bagi keluarga. Komitmen tersebut direpresentasikan oleh Supermom melalui peluncuran Project 1MPACT, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan 1 juta ibu di Indonesia melalui peningkatan keterampilan digital mereka.
Baca Juga: RI dan Selandia Baru Tingkatkan Kapasitas Panas Bumi
Program ini telah diluncurkan secara resmi sejak 3 Juli 2024 lalu dan akan berjalan selama 18 bulan hingga Desember 2025 mendatang. Pelatihan gratis yang diberikan meliputi beberapa topik seperti bagaimana menjadi Content Creator, Affiliate Seller, Product Reviewer atau Panel Survey. Setelah melalui rangkaian pelatihan, peserta berkesempatan untuk dapat mengikuti berbagai kampanye merek (brand campaign) yang disediakan untuk peserta Project 1MPACT. Peluncuran Project 1MPACT ini didasari oleh kegelisahan Supermom Indonesia terhadap rendahnya literasi digital diantara para Ibu.
Sebagai sebuah platform yang memposisikan diri sebagai wadah para Ibu untuk learning (belajar), sharing (berbagi) dan earning (mendapatkan penghasilan), Supermom Indonesia ingin memberdayakan para ibu untuk turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang saat ini bertumbuh sangat pesat.
“Pemerintah Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia akan menembus angka USD 228 miliar pada tahun 2027 dan menjadi salah satu kontributor terbesar di GDP Indonesia. Dalam konteks tersebut, kami ingin memastikan bahwa para Ibu di Indonesia bisa merasakan dampak positifnya secara langsung bagi kesejahteraan keluarga mereka,” jelas Hellen Katherinad di Jakarta, Selasa (24/9).
Baca Juga: Peringatan Hantaru ke-64, Ke Depan Bantul Menjadi Kabupaten Terlengkap
Dikatakan, pelaksanaan Project 1MPACT ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia bersama beberapa mitra strategis seperti Indonesian Digital Association (IDA) sebagai Supporting Association Partner serta beberapa Supporting Brands seperti Lazada, Zurich, dan Bank Mandiri.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik upaya Supermom Indonesia melalui inisiatif Project 1MPACT.
“Project 1MPACT ini sejalan dengan komitmen Kemenparekraf untuk mengatasi kekurangan talenta digital melalui capaian target nasional untuk memiliki 9 juta talenta digital pada tahun 2030. Selain itu, hadirnya Project 1MPACT ini kami harapkan dapat menciptakan peluang ekonomi baru, memperkuat peran wanita dalam sektor digital, dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital secara keseluruhan,” ungkap Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca Juga: Bekali Pengrajin Krebet Dengan Ecopreneurship
Sementara itu, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf RI, Yuana Rochma Astuti mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital, pemerintah memiliki target nasional 9 juta talenta digital tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta setiap tahun. (Lmg)