Strategi Bisnis Berkelanjutan, BSI Catat Pertumbuhan Laba 21,60% di Triwulan III 2024

Photo Author
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 15:35 WIB
BSI terus mengembangkan segmen bisnis potensial dengan tetap menjaga kualitas, serta meningkatkan layanan kepada nasabah, terutama melalui digitalisasi.
BSI terus mengembangkan segmen bisnis potensial dengan tetap menjaga kualitas, serta meningkatkan layanan kepada nasabah, terutama melalui digitalisasi.

KRjogja.com - JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan kinerja yang solid dan berkelanjutan, dengan pertumbuhan laba mencapai 21,6% (yoy) pada Triwulan III 2024. Angka ini menjadikan BSI salah satu bank dengan pertumbuhan laba lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional. Hampir semua indikator kinerja keuangan, termasuk aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga, tercatat tumbuh dengan double digit.

Hingga Triwulan III 2024, laba bersih BSI mencapai Rp5,11 triliun, meningkat dari Rp4,20 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba yang berkelanjutan ini merupakan hasil dari penerapan strategi bisnis yang tepat. BSI tetap fokus pada pembiayaan yang sehat di segmen konsumer dan ritel, dengan komposisi 72,17%, serta fokus pada pertumbuhan dana murah (CASA) yang mencapai 61,69% dari total dana pihak ketiga (DPK). Saat ini, BSI memiliki 21 juta nasabah yang dioptimalkan.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan rasa syukur atas kinerja BSI yang terus tumbuh solid dan sehat.

“Kami berhasil mencapai pertumbuhan double digit di tengah tantangan makro ekonomi yang cukup berat, meskipun Bank Indonesia mulai menurunkan suku bunga acuannya,” kata Hery Gunardi, Selasa (29/10/2024).

Baca Juga: Sultan Keluarkan Ingub Tekan Miras di Jogja, Larang Penjualan Online, Ini Isinya

BSI terus mengembangkan segmen bisnis potensial dengan tetap menjaga kualitas, serta meningkatkan layanan kepada nasabah, terutama melalui digitalisasi. Dalam menghadapi ketatnya kompetisi likuiditas, BSI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 14,92% menjadi Rp301,22 triliun hingga Triwulan III 2024, di mana produk tabungan tumbuh 13,40% (yoy) menjadi Rp130,18 triliun, dengan rasio dana murah (CASA) pada posisi 61,69%.

Peningkatan tabungan ini sejalan dengan pertambahan customer base, yang sejak merger rata-rata bertambah 2,5 juta nasabah per tahun. Untuk meningkatkan layanan, BSI sedang mempersiapkan peluncuran SuperApps, serta memperbanyak jumlah ATM, EDC, layanan QRIS, dan akses BSI Agen.

DPK dari Tabungan Bisnis BSI sendiri per September 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 34,83% (yoy). Produk ini dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan finansial usaha mikro, kecil, dan menengah. Tabungan Wadiah juga tumbuh 19,04%, dengan Tabungan Haji BSI mengalami lonjakan hingga 16,47%, mencapai 5,39 juta rekening, menjadikannya market leader di Indonesia.

Baca Juga: Dorong Pengembangan Kawasan Koordinatif, BOB Susun BA Kerjasama Bidang Pariwisata Kawasan Gelang Manggung

Dengan struktur pendanaan yang baik, BSI dapat menawarkan pembiayaan berkualitas. Hingga Triwulan III 2024, total pembiayaan BSI mencapai Rp267,06 triliun, tumbuh 15,28%, melebihi rata-rata industri yang hanya 11,30% per Agustus 2024. Semua segmen mengalami pertumbuhan positif, dengan segmen Wholesale tumbuh 12,17%, Retail 17,30%, dan Consumer 16,27%. Kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan NPF Gross sebesar 1,97%.

Di antara produk pembiayaan, Produk Cicil Emas mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 143,41%, dengan NPF sebesar 0,00%. Produk ini berpotensi untuk terus tumbuh seiring dengan meningkatnya minat investasi emas, dengan pembiayaan cicil emas BSI meningkat 5-6 kali lipat sejak merger.

Hery menambahkan, fokus pada disiplin bisnis meningkatkan Pendapatan Margin Bagi Hasil bank sebesar Rp18,41 triliun, tumbuh 11,98% (yoy), sementara Fee Based Income juga tumbuh 30,14% (yoy) menjadi Rp3,94 triliun, sehingga PPOP BSI mencapai Rp8,52 triliun, tumbuh 7,61% (yoy). Kualitas terjaga ditandai dengan menurunnya NPF gross ke level 1,97% dan cost of credit ke level 0,97%.

Aset BSI per September mencapai Rp371 triliun, tumbuh 15,91% (yoy), dengan Return on Equity (ROE) berada pada 17,59%.

Baca Juga: Film 'Pamali: Tumbal' Siap Syuting Hadirkan Keisya Levronka dan Gandeng Kembali Fajar Nugra ke dalam Pamali Universe

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X