Krjogja.com — Bogor — Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, hingga akhir tahun 2024 kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) BCA Syariah akan tetap terjaga di bawah 2 persen.
"Insya Allah NPF bisa menjaga NPF sampai akhir tahun di bawah 2 persen ," ujar Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum dalam BCA Syariah Media Workshop di Bogor, Jakarta, Jumat (22/11).
Menurutnya, meskipun ada tantangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) maupun sektor konsumer yang mengalami kebaikan, tetapi hal itu sangat terkendali karena prinsip kehatian -hatiannya di jalankan dengan sebaik baiknya.
Baca Juga: Warga Jogja Berharap Hasto dan Wawan, Bangun Ruang Terbuka Hijau Disemua Kampung
Ditambahkan, tantangannya adalah di industri pada segmen UMKM, membutuhkan ketahanan yang sangat tinggi.“Jadi ketika mereka menghadapi badai misalnya daya beli turun, jadi tetap punya ensurance untuk energi,” tegasnya.
Selain itu, tantangan lainnya yaitu seiring melemahnya daya beli masyarakat, serta adanya penurunan jumlah kelas menengah di dalam negeri."Di saat memang daya beli turun, ekonomi yang menengah bergeser ke bawah. Seperti itu, buat perbankan memang tantangannya adalah bagaimana supaya tetap dapat memilih, melihat secara hati-hati mana yang memiliki sustainability atas prospeknya," ujar Yuli.
Media Workshop
Menyinggung acara media workshop, Yuli mengatakan kali ini BCA Syariah menggandeng perkumpulan wartawan Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) mengajak 40 jurnalis nasional untuk berkumpul bersama dalam kegiatan BCA Syariah Media Workshop: Cakap Keuangan Syariah, Hidup Kian Berkah di Bogor, Jawa Barat pada 22-23 November 2024.
Baca Juga: Forum Komunikasi Guru dan Tenaga Pendidik Diniyah Takmiliyah Dukung Paslon 'Akbar'
Workshop keuangan syariah merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan BCA Syariah dengan tujuan untuk meningkatkan literasi keuangan syariah bagi para jurnalis. Kegiatan ini sekaligus bagian dari dukungan BCA Syariah terhadap Bulan Inklusi Keuangan 2024 yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BCA Syariah menyadari pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah untuk mendorong pangsa pasar dan pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah. Sepanjang 2024 kegiatan edukasi keuangan yang kami lakukan telah menjangkau lebih dari 21.000 perserta, terdiri dari pelajar, mahasiswa, wartawan, pelaku UMKM dan masyarakat
“Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat meningkatkan kemampuan para wartawan untuk menyampaikan edukasi mengenai perbankan syariah khususnya keunggulan dari produk dan layanannya kepada khalayak luas,” ujarnya. (Lmg)