Ekspor dan Impor DIY Kompak Naik Selama November 2024

Photo Author
- Senin, 13 Januari 2025 | 18:10 WIB
Tugu Paal Putih Yogyakarta (istimewa)
Tugu Paal Putih Yogyakarta (istimewa)

KRjogja.com - YOGYA - Ekspor DIY November 2024 mencapai US$51,95 juta, naik 6,43 persen dibanding bulan sebelumnya. Begitulah impor November 2024 senilai US$20,17 juta, naik 31,74 persen dibanding bulan sebelumnya. Neraca perdagangan DIY November 2024 mengalami surplus US$31,78 juta uang lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya dengan surplus sebesar US$23,85 juta.

Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan nilai ekspor DIY pada November 2024 mencapai US$51,95 juta atau naik 6,43 persen dibanding Oktober 2024. Dibanding November 2023, nilai ekspor naik sebesar 32,83 persen.

"Ekspor November 2024 terbesar ke Amerika Serikat sebesar US$20,93 juta, disusul Jerman US$4,67 juta, dan Jepang US$4,32 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 57,59 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$11,42 juta dan ASEAN US$3,38 juta," ujarnya di Yogyakarta, Senin (13/1/2025).

Baca Juga: ASN yang Membuat SPK Kemenperin Fiktif di 2023 Akhirnya Dipecat

Herum menyampaikan Barang-barang rajutan merupakan komoditas yang mengalami kenaikan terbesar pada November 2024 dibanding Oktober 2024 sebesar US$4,33 juta. Sebaliknya, penurunan terdalam adalah barang-barang dari kulit sebesar US$1,68 juta.

Menurut sektor, ekspor hasil pertanian November 2024 naik 670,00 persen dibanding Oktober 2024. Demikian juga ekspor hasil industri pengolahan naik 2,35 persen. Dibanding November 2023, ekspor hasil pertanian naik 541,67 persen. Sementara itu, ekspor hasil industri pengolahan naik 28,10 persen.

Sementara itu, Herum menyebut nilai impor DIY November 2024 mencapai US$20,17 juta, naik 31,74 persen dibandingkan Oktober 2024. Jika dibandingkan November 2023, nilai impor naik 32,18 persen.

"Tiga negara pemasok barang impor terbesar November 2024 yakni China sebesar US$6,49 juta, diikuti Amerika Serikat US$5,52 juta, dan Hongkong US$4,29 juta. Kenaikan impor tertinggi dari Amerika Serikat sebesar US$3,62 juta dan penurunan terdalam dari Korea Selatan sebesar US$0,53 juta," terangnya.

Baca Juga: Pengaruh Pil Koplo, Adik Ipar Sendiri 'Disikat'

Kenaikan impor golongan barang tertinggi November 2024 dibandingkan Oktober 2024, dikatakan Herum adalah lokomotif dan peralatan kereta api sebesar US$4,17 juta. Tiga besar kelompok komoditas impor November 2024 adalah lokomotif dan peralatan kereta api US$5,00 juta; kain rajuta US$4,67 juta; dan kain ditenun berlapis US$1,33 juta.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor November 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, barang konsumsi naik 92,86 persen dan bahan baku/penolong naik 31,79 persen. Sebaliknya, barang modal turun 17,33 persen. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X