KRJogja.com - YOGYA - Pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan IV 2024 tercatat 5,07% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,05% (yoy). Pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi di wilayah Jawa dan lebih tinggi dibandingkan Nasional yang masing-masing sebesar 5,01% (yoy) dan 5,02% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, ekonomi DIY secara keseluruhan tahun 2024 masih tumbuh dengan baik sebesar 5,03% (yoy), sedikit lebih rendah dari tahun 2023 sebesar 5,07% (yoy).
Kelapa Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Ibrahim mengatakan dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan didorong LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, LU Konstruksi, dan LU Industri Pengolahan. Meningkatnya kunjungan wisatawan selama periode Nataru berdampak positif terhadap kinerja hotel dan restoran di DIY. Di sisi lain, pembangunan proyek strategis nasional (PSN) jalan tol Yogya-Solo, jalur alternatif Sleman-Gunungkidul, Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang terus berlanjut berdampak positif terhadap LU Konstruksi.
Baca Juga: Tidak Ada Kelangkaan, Kebutuhan Elpiji 3 Kilogram Sukoharjo Terpenuhi
"Permintaan domestik produk makanan dan minuman naik seiring adanya peningkatan jumlah wisatawan pada periode liburan akhir tahun juga berdampak positif pada LU Industri Pengolahan. Namun, pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan LU Pertanian yang tumbuh melambat akibat dampak fenomena El Nino 2023 yang menyebabkan pergeseran musim tanam dan musim panen di DIY," tuturnya diàß Yogyakarta, Jumat (7/2).
Dari sisi permintaan, Ibrahim menyampaikan pertumbuhan ekonomi DIY didorong kinerja investasi, konsumsi rumah tangga, serta konsumsi pemerintah yang tetap tumbuh positif. Tetap berlanjutnya PSN dan revitalisasi bangunan terpadu di DIY juga mendorong peningkatan kinerja investasi. Peningkatnya kunjungan wisatawan pada periode Nataru mendorong naiknya pengeluaran dan belanja rumah tangga. Selain itu, meningkatnya belanja bantuan sosial serta berlangsungnya periode pilkada turut mendorong konsumsi pemerintah.
"Secara keseluruhan pada 2024, perekonomian DIY tumbuh 5,03%, tertinggi se-Jawa dan lebih tinggi dibandingkan Nasional. Faktor pendorong perekonomian sepanjang 2024 antara lain adalah permintaan domestik yang masih kuat disertai dengan kenaikan UMP 2024, kenaikan APBD perubahan yang berdampak pada belanja pemerintah, serta masih berlanjutnya pembangunan PSN," jelasnya.
Baca Juga: Kelupas Tanah TWR Selesai, Tahun 2025 Digelontor Rp 5,4 Miliar
Meski demikian, Ibrahim menyatakan kinerja positif pada periode laporan tertahan pengaruh dinamika ketidakpastian geopolitik di tengah konflik yang masih berlangsung. Selain itu, dampak fenomena El Nino tahun 2023 yang terjadi mempengaruhi kuantitas dan kualitas produksi pertanian.
Berdasarkan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi DIY 2024 sedikit lebih rendah dari tahun 2023 sebesar 5,07% (yoy). Tren pertumbuhan ekonomi yang positif pada akhir tahun 2024 diikuti dengan tingkat inflasi gabungan kota pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY yang tetap terjaga pada awal 2025. IHK DIY pada Januari 2025 tercatat deflasi 0,35% (mtm), sementara pada Desember 2024 tercatat inflasi 0,46% (mtm).
" Hal ini seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan stimulus diskon tarif listrik sebesar 50% bagi konsumen rumah tangga. Dengan perkembangan tersebut, inflasi DIY secara tahunan pada Januari 2025 sebesar 0,95% (yoy), lebih tinggi dari inflasi secara nasional sebesar 0,76% (yoy)," imbuh Ibrahim.
Ditinjau berdasarkan kelompoknya, deflasi DIY secara bulanan pada Januari 2025 utamanya dipicu oleh kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) dengan andil -1,15% (mtm). Penurunan tersebut terutama disebabkan komoditas tarif listrik yang tercatat deflasi dengan andil 1,25% (mtm). Turunnya tarif listrik sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus biaya listrik berupa diskon 50% kepada pelanggan rumah tangga.
" Di sisi lain, deflasi lebih dalam tertahan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau khususnya pada komoditas cabai merah, cabai rawit, dan wortel. Mencermati kondisi terkini, Bank Indonesia DIY optimis pertumbuhan ekonomi DIY pada 2025 diprakirakan akan melanjutkan pertumbuhan positif pada kisaran 4,8-5,6% (yoy),' pungkas Ibrahim. (Ira)