Sementara itu, pertumbuhan double digit juga terlihat dalam perolehan DPK BTN Syariah, yang mencapai 18,7 persen yoy menjadi Rp 50 triliun.
Pencapaian di sisi pembiayaan dan DPK tersebut menopang peningkatan aset BTN Syariah menjadi Rp 61 triliun pada akhir tahun 2024, naik 11,6 persen yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rpv54 triliun.
“Pertumbuhan bisnis syariah yang pesat selama tahun 2024 menjadi modal yang kuat bagi unit usaha syariah BTN dalam persiapannya menjadi entitas bank syariah baru. Kami optimistis BTN Syariah akan menjadi pesaing kuat di industri perbankan syariah dengan expertise-nya di bidang pembiayaan perumahan berbasis syariah,” pungkas Nixon.(Lmg)