Krjogja.com Jakarta — Laba sebelum pajak konsolidasi (audited) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) selama tahun 2024, sebesar Rp 8,7 triliun, meningkat 4,4 persen year-on-year (Y-o-Y). Kinerja ini menghasilkan earnings per share sebesar Rp 271,59, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan bisnis bank.
“Kinerja kami di tahun 2024 mencerminkan keberhasilan strategi Forward23+ dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan di berbagai segmen bisnis utama. Berkat strategi ini, kami dapat menghadirkan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta memberikan nilai positif bagi masyarakat luas, dengan tetap berfokus pada inovasi digital dan meningkatkan customer experience,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan, di Jakarta, Kamis (20/2).
Adapun jumlah kredit/pembiayaan naik 6,9 persen Y-o-Y menjadi Rp 228,0 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,1 persen Y-o-Y, diikuti oleh Perbankan Korporasi yang tumbuh 8,3% Y-o-Y, dan Perbankan Konsumer yang meningkat 5,4 persen Y-o-Y. Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 26,0 persen Y-o-Y.
Baca Juga: Perlintasan Sebidang KA Makan Korban 24 Orang Setiap Bulan
Dikatakan, untuk rasio gross non-performing loan (gross NPL) menjadi 1,8 persen di tahun 2024, dari sebelumnya 2,0 persen di tahun 2023. CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,3 persen dan 86,3 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp 360,2 triliun per 31 Desember 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp 260,6 triliun meningkat 10,5 persen Y-o-Y), dikontribusikan dari pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 14,2 persen Y-o-Y menjadi Rp 172,1 triliun, berkontribusi terhadap rasio CASA menjadi sebesar 66,0 persen.
Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan sebesar Rp 60,3 triliun tumbuh 9,1 persen Y-o-Y) dan DPK sebesar Rp 54,7 triliun tumbuh 21,7 persen Y-o-Y) per 31 Desember 2024.
Baca Juga: Pengemudi Grab di Yogyakarta Gelar Aksi Damai, Ternyata Ini Alasannya
Adapun pertumbuhan pembiayaan signifikan tersebut sebagian besar dikontribusi oleh segmen ritel. CIMB Niaga Syariah tetap fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas. (Lmg)