Laba CIMB Niaga Tahun 2024 Mencapai Rp 8,7 Triliun

Photo Author
- Jumat, 21 Februari 2025 | 11:10 WIB
   Laba CIMB Niaga Tahun 2024 Mencapai Rp 8,7 Triliun  (istimewa)
Laba CIMB Niaga Tahun 2024 Mencapai Rp 8,7 Triliun (istimewa)


Krjogja.com Jakarta — Laba sebelum pajak konsolidasi (audited) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) selama tahun 2024, sebesar Rp 8,7 triliun, meningkat 4,4 persen year-on-year (Y-o-Y). Kinerja ini menghasilkan earnings per share sebesar Rp 271,59, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan bisnis bank.

“Kinerja kami di tahun 2024 mencerminkan keberhasilan strategi Forward23+ dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan di berbagai segmen bisnis utama. Berkat strategi ini, kami dapat menghadirkan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta memberikan nilai positif bagi masyarakat luas, dengan tetap berfokus pada inovasi digital dan meningkatkan customer experience,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan, di Jakarta, Kamis (20/2).

Adapun jumlah kredit/pembiayaan naik 6,9 persen Y-o-Y menjadi Rp 228,0 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,1 persen Y-o-Y, diikuti oleh Perbankan Korporasi yang tumbuh 8,3% Y-o-Y, dan Perbankan Konsumer yang meningkat 5,4 persen Y-o-Y. Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 26,0 persen Y-o-Y.

Baca Juga: Perlintasan Sebidang KA Makan Korban 24 Orang Setiap Bulan

Dikatakan, untuk rasio gross non-performing loan (gross NPL) menjadi 1,8 persen di tahun 2024, dari sebelumnya 2,0 persen di tahun 2023. CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,3 persen dan 86,3 persen.

Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp 360,2 triliun per 31 Desember 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp 260,6 triliun meningkat 10,5 persen Y-o-Y), dikontribusikan dari pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 14,2 persen Y-o-Y menjadi Rp 172,1 triliun, berkontribusi terhadap rasio CASA menjadi sebesar 66,0 persen.

Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan sebesar Rp 60,3 triliun tumbuh 9,1 persen Y-o-Y) dan DPK sebesar Rp 54,7 triliun tumbuh 21,7 persen Y-o-Y) per 31 Desember 2024.

Baca Juga: Pengemudi Grab di Yogyakarta Gelar Aksi Damai, Ternyata Ini Alasannya

Adapun pertumbuhan pembiayaan signifikan tersebut sebagian besar dikontribusi oleh segmen ritel. CIMB Niaga Syariah tetap fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas. (Lmg)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X