Krjogja.com - Yogya - HIMBARSI sebagai rumah bersama untuk senantiasa tumbuh, tangguh, berkelanjutan dalam kepengurusan yang baru akan melanjutkan tugas sebelumnya. Hal itu sebagai tekad keberlanjutan dan inovasi melanjutkan program kerja yang telah dijalankan oleh kepengurusan sebelumnya dan menyempurnakan hal baru yang lebih inovatif.
Ketua Umum Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Seluruh Indonesia (HIMBARSI) Alfi Wijaya mengatakan setelah pengukuhan pengurus baru, HIMBARSI akan mempersiapkan arsitektur strategi HIMBARSI sebagai organisasi yang professional dan menjunjung tinggi aspek syariah dalam menjaga eksistensi BPR Syariah di seluruh Indonesia.
"Sebagai organisasi yang amanah dan professional menjalankan hasil munas secara konsisten dan menjalankan roda kepengurusan Hal itu dalam rangka untuk memberikan pelayanan terbalk sehingga meningkatkan nilai tambah asosiasi bagi anggota, " katanya dalam acara BPR Syariah Leadership Forum (BLF) 2025 di Hotel Melia Purosani Yogyakarta Jumat (21/02/2025).
Baca Juga: Anugerah Insan BSI 2025 Beri Penghargaan Bagi Sekolah Pencetak SDM Unggul
Alfi Wijaya menyebutkan bahwa kepemimpinan merupakan enabler penguatan dan pengembangan industri BPR Syariah. "Kepemimpinan merupakan prasyarat utama (enabler) yang menjadi perangkat pendukung untuk mencapai keberhasilan dalam pengembangan dan penguatan BPR Syariah," katanya.
Alfi Wijaya berharap pemerintah juga memperhatikan pergerakan UMKM, dan menyalurkan dana hasil efisiensi tersebut pada reseptor-reseptor yang bisa menggerakkan UMKM. Terlebih saat ini terdapat efisiensi anggaran dalam pemerintahan.
“Tahun 2024, BPRS tumbuh di atas 10 persen (%) dan pembiayaan itu tumbuh 12,29 persen. Sedangkan penghimpunan dana, tumbuh 10,34%, dibandingkan dengan BPR konvensional yang tumbuh 5,2 %.
Baca Juga: Operasi Jelang Ramadan, Polres Sukoharjo Jaring 45 Pasangan Tidak Sah
Karena itu diharapkan adanya sinergitas antara pemerintah dalam program-program yang melibatkan BPRS. Jika efiensi anggaran pemerintah itu kemudian bisa disalurkan ke sektor-sektor yang mampu memicu multiplayer efek, maka hal itu akan mampu menggerakkan perekonomian Indonesia, "tambahnya. (*3)
