Danantara Dibentuk, LPS Tetap Jamin Simpanan Nasabah

Photo Author
- Selasa, 18 Maret 2025 | 18:25 WIB
Purbaya Yudhi Sadewa (LPS)
Purbaya Yudhi Sadewa (LPS)


Krjogja.com — Jakarta — Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tidak akan berdampak negatif terhadap stabilitas perbankan nasional. Dipastikan sistem perbankan tetap aman dan terlindungi oleh LPS. Pihaknya meminta nasabah tidak perlu khawatir terhadap keamanan dana mereka di perbankan.

“LPS akan tetap menjalankan perannya dalam menjaga stabilitas keuangan, sehingga operasional bank tetap berjalan lancar meski ada kebijakan baru terkait Danantara. Saya bilang, tidak ada masalah, masih dijamin LPS,” kata Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, dalam acara buka puasa dengan media, di Jakarta, Senin (17/3).

Purbaya meminta masyarakat supaya tak khawatir terkait keputusan pemerintah yang memasukkan Bank Himbara ke dalam BPI Danantara.

Baca Juga: Indeks Anjlok, Cermat Memilih Investasi

Indeks menabung

Purbaya juga mengatakan, Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada bulan Februari 2025 mencapai level 80,2, menguat 0,9 poin dari posisi bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kenaikan komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 2,8 poin pada periode yang sama ke level 90,8, sementara Indeks Intensitas Menabung (IIM) turun terbatas 1,0 poin ke level 69,6.

Terkait dengan komponen IIM, sebanyak 27,6 persen responden Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) LPS menyatakan tidak pernah menabung. Angka ini lebih tinggi dari 22,9 persen responden yang tidak pernah menabung pada bulan Januari 2025. Lebih lanjut, terjadi sedikit penurunan pada persentase responden yang menilai bahwa nilai yang ditabung lebih kecil dari yang direncanakan, yaitu dari 56,7 persen responden pada Januari 2025 menjadi 56,4 persen responden pada Februari lalu.

Mengenai komponen IWM, terjadi peningkatan responden yang menyatakan bahwa tiga bulan mendatang merupakan waktu yang tepat untuk menabung, yaitu dari 33,2 persen pada Januari 2025 menjadi 40,5 persen pada Februari 2025. Sementara itu, persentase responden yang menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung membukukan penurunan menjadi 26,5 persen dari 34,2 persen pada periode yang sama.

Baca Juga: Mendes Yandri Gandeng PP 'Aisyiyah Benahi Moral Masyarakat Desa

Perkembangan ini mengindikasikan rencana menabung konsumen yang terus membaik dan intensitas menabung yang cenderung stabil.
Konsumen mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk berbelanja menyambut bulan puasa dan Idulfitri.

Pergerakan IMK pada sebagian kelompok pendapatan rumah tangga (RT) cenderung menguat pada Februari 2025. Kenaikan terbesar IMK terlihat pada kelompok RT berpendapatan hingga Rp 1,5 juta/bulan (naik 20,0 poin) dan RT berpendapatan di atas Rp 7 juta/bulan (naik 11,9 poin). Khusus kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp 7 juta/bulan, IMK tercatat konsisten di atas level 100. Sebaliknya, IMK RT berpendapatan di atas Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta/bulan dan kelompok RT berpendapatan di atas Rp3 juta hingga Rp 7 juta/bulan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,4 poin dan 3,0 poin MoM. (Lmg)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X