Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif dari produk-produk unggulan BCA Life, yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan tradisional yang merupakan fokus Perseroan dan terus menjadi pilihan utama nasabah.
Selain itu, BCA Life berhasil memanfaatkan peluang investasi yang tepat, menghasilkan imbal hasil yang optimal untuk mendukung pertumbuhan laba. Fokus pada pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan peningkatan kualitas layanan juga turut berkontribusi pada pencapaian ini serta menjadi bukti nyata dari kemampuan BCA Life dalam menciptakan nilai tambah bagi nasabah dan pemangku kepentingan, sekaligus memperkuat posisi perusahaan sebagai salah satu pemain utama di industri asuransi jiwa Tanah Air.
Dengan total nasabah tertanggung mencapai 503.108 jiwa, BCA Life berkomitmen untuk dapat melindungi lebih banyak nasabah dari risiko finansial tak terduga. BCA Life juga konsisten mempertahankan posisi keuangan yang kuat untuk mendukung keseluruhan operasional bisnis dengan rasio pencapaian tingkat solvabilitas (risk-based capital/RBC) sebesar 433,08%, RBC ini jauh di atas ketentuan minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni sebesar 120%.
Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) hingga semester I/2024, penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 0,8% dari PDB, dengan hanya 6,6% dari total populasi yang memiliki asuransi jiwa. Ini menunjukkan adanya peluang besar bagi industri untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan finansial dan menawarkan solusi proteksi finansial yang memadai.
Sepanjang periode Januari hingga September 2024, industri asuransi jiwa berhasil mencatatkan total pendapatan yang baik, yakni mencapai Rp166,27 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 (yoy). Salah satu pendorong utama pertumbuhan ini adalah kenaikan total pendapatan premi sebesar 0,2%, dengan nilai mencapai Rp132,27 triliun. Yang patut diperhatikan, pendapatan premi dari jalur distribusi bancassurance tetap menjadi tulang punggung industri asuransi jiwa, dengan kontribusi sebesar Rp57,7 triliun.
Eva Agrayani, Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) BCA Life mengatakan, meskipun tahun 2024 merupakan tahun politik dan diwarnai dengan berbagai tantangan, termasuk dinamika pasar yang fluktuatif dan persaingan yang semakin ketat, BCA Life tetap optimis dapat mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik dan bahkan melampaui target di tahun 2025 dengan fokus utama Perusahaan untuk melindungi lebih banyak masyarakat Indonesia melalui jalur distribusi bancassurance.
“Memasuki tahun 2025, kami di BCA Life memandang masa depan dengan penuh optimisme. Industri asuransi jiwa di Indonesia terus menunjukkan potensi yang besar, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan dan perencanaan keuangan. Kami yakin dengan peningkatan tren masyarakat membeli produk asuransi melalui bank atau bancassurance yang setiap tahun terus bertumbuh positif akan menjadi katalis positif bagi BCA Life di tahun 2025 ini,” pungkasnya.(Ati)