OJK: Pinjaman Online Warga Indonesia Tembus Rp 82,59 T

Photo Author
- Selasa, 8 Juli 2025 | 22:50 WIB
Pinjaman online Warga Indonesia tembus Rp 82,59 T.
Pinjaman online Warga Indonesia tembus Rp 82,59 T.

KRjogja.com - JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembiayaan melalui platform pinjaman daring (pindar) masih menunjukkan pertumbuhan yang baik hingga Mei 2025. Total pembiayaan di sektor ini mencapai Rp 82,59 triliun, menunjukkan tren positif dalam sektor keuangan digital.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, menjelaskan bahwa piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,83% secara tahunan. Angka tersebut mencapai Rp 504,58 triliun per Mei 2025.

Baca Juga: Ada Korupsi Dibalik Kerusakan Alam? BEM KM UGM dan ICW Gelar Diskusi Publik

Selain itu, Agusman menegaskan bahwa kondisi risiko perusahaan pembiayaan tetap terkendali. Hal ini tercermin dari rasio non-performing financing (NPF) gross sebesar 2,57% dan NPF net 0,88%.

"Profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan rasio non-performing financing atau NPF gross tercatat sebesar 2,57% dan NPF net 0,88%," kata Agusman dalam Konferensi Pers RDKB Juni 2025, Selasa (8/7/2025).

Sejalan dengan hal tersebut, OJK mencatat Gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,20 kali atau berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali.

Baca Juga: Anggaran Minim, Jalan di Sragen Banyak yang Rusak

Lebih lanjut, Agusman menyampaikan salah satu sektor yang mengalami lonjakan tajam adalah pembiayaan buy now pay later (BNPL). Agusman menyebutkan bahwa per Mei 2025, pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan meningkat 54,26% secara tahunan dan mencapai Rp 8,58 triliun.

Namun, di balik pertumbuhan tersebut, tingkat risiko juga perlu mendapat perhatian. OJK mencatat NPF gross pada sektor BNPL sebesar 3,74%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pembiayaan lainnya.

Baca Juga: Setiap Tahun Selalu Ada, Tiga Orang Jamaah Haji RI Belum Ditemukan

Pertumbuhan sektor BNPL dinilai menggambarkan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan solusi pembiayaan yang cepat dan fleksibel. Namun, tanpa mitigasi risiko yang tepat, potensi gagal bayar dapat meningkat.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X