Penurunan Suku Bunga BI Dinilai Mampu Dongkrak Investasi

Photo Author
- Rabu, 16 Juli 2025 | 21:00 WIB
Ilustrasi (Pixabay)
Ilustrasi (Pixabay)

Krjogja.com - YOGYA – Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen dinilai sebagai langkah yang wajar dan strategis untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Penilaian tersebut disampaikan oleh Ekonom Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FBE UAJY), Y. Sri Susilo.

Baca Juga: Kantor ATR/BPN Bantul Galakkan Pembinaan Terhadap PPAT

“Penurunan ini dapat dimengerti, terlebih karena inflasi sampai Juni 2025 masih relatif terkendali dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga cukup stabil,” ujar Sri Susilo, Rabu (16/7).

Menurutnya, sekalipun BI mempertahankan suku bunga acuan di level sebelumnya, yaitu 5,50 persen, kondisi perekonomian tidak akan memburuk. Namun, dengan adanya penurunan ini, diharapkan akan terjadi pelonggaran pada sektor keuangan yang dapat mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.

“Penurunan suku bunga ini tentu diharapkan diikuti oleh penurunan suku bunga perbankan. Bila bunga kredit turun, maka gairah investasi akan meningkat karena biaya modal menjadi lebih murah,” paparnya.

Baca Juga: Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) ke 30, Ruang Bertemu Tradisi, Anak Muda, dan Eksperimen Seni

Sri Susilo juga menekankan meningkatnya investasi akan memberikan efek berantai (multiplier effect) pada perekonomian. “Realisasi investasi yang naik akan membuka lapangan kerja baru. Selain itu, investasi di suatu industri akan memicu aktivitas sektor lain yang saling terkait, baik ke hulu maupun ke hilir,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menilai langkah BI juga tepat karena menjaga keseimbangan antara stabilitas makro dan dorongan pertumbuhan. “Yang penting, BI tetap mencermati dinamika global dan domestik agar tidak mengorbankan stabilitas nilai tukar dan sasaran inflasi,” tambahnya.

Bank Indonesia dalam keterangan resminya menyatakan, kebijakan ini konsisten dengan sasaran inflasi 2,5±1 persen serta upaya menjaga stabilitas nilai tukar. BI juga terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (Ira)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X