Skema Cicilan Tetap Memudahkan Nasabah, Tren Pembiayaan Konsumer BSI Positif

Photo Author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 08:04 WIB
ISTIMEWA (ISTIMEWA)
ISTIMEWA (ISTIMEWA)


JAKARTA -Tren pembiayaan di segmen konsumer di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus meningkat. Skema cicilan tetap dan pasti diperkirakan menjadi daya tarik nasabah untuk mengambil pembiayaan dari BSI.

Hingga kuartal I tahun 2025, BSI membukukan pembiayaan mencapai Rp 287,20 triliun tumbuh 16,21 persen year on year (yoy) . Pembiayaan tersebut memiliki kualitas baik dengan NPF gross terjaga di posisi 1,88 persen. Dari jumlah tersebut, sebesar 54,56 persen merupakan pembiayaan konsumer dengan produk pembiayaan berupa pembiayaan pemilikan rumah (griya), pembiayaan kepemilikan kendaraan, pembiayaan berbasis payroll baik pegawai negeri dan swasta, pembiayaan kepada pensiun, serta cicil dan gadai emas.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengungkap bahwa tren pembiayaan konsumer BSI terus meningkat sejalan dengan strategi perusahaan. Pada awal merger, kata dia, komposisi pembiayaan di segmen konsumer sekitar 52,32 persen. "Strategi ini tepat karena BSI dapat menjaga kualitas serta profitabilas yang tetap positif dalam kondisi ekonomi yang cukup menantang,’’kata Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar, di Jakarta, Minggu (24/8).

Baca Juga: 99 Cendekiawan RI-Malaysia Hasilkan Deklarasi Madani Malindo

Lebih jauh Wisnu memaparkan bahwa pembiayaan di segmen konsumer di bank syariah memiliki karakter unik di mana setiap pembiayaan harus didasari underlying asset dan juga akad dengan skema cicilan tetap atau cicilan pasti baik seperti akad murabahah.

‘’Karena akad syariah dan skema cicilan bersifat tetap atau pasti, nasabah jadi lebih nyaman. Terlebih untuk pembiayaan rumah atau payroll yang memiliki tenor panjang, ‘’ ujarnya.


Ketika suku bunga bank di market naik, nasabah di bank syariah bisa tetap tenang karena cicilan mereka bersifat tetap.

Baca Juga: KPK Tetapkan Immanuel Ebenezer Tersangka Pemerasan K3, Presiden Prabowo Copot dari Jabatan Wamenaker

’’Kepastian angsuran hingga akhir pembiayaan, serta pilihan jangka waktu yang variatif memberikan kenyamanan bagi nasabah dalam mengatur cashflow keuangan agar pembiayaan lancar. Berbeda dengan skema di bank konvensional di mana angsuran nasabah dapat berubah bergantung pada kondisi pasar. ujar Wisnu

Dengan skema tersebut, pembiayaan syariah terutama di segmen konsumer tetap dapat bertumbuh meski tekanan ekonomi cukup menantang. Hingga kuartal I tahun 2025, pembiayaan di bank syariah masih tumbuh 16-17 persen. BSI juga optimistis dapat menjaga pertumbuhan bisnis dengan seimbang baik dari sisi pendanaan maupun pembiayaan. (Lmg)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X