"Jika investasi properti meningkat, kebutuhan rumah masyarakat terpenuhi. Setidaknya 170 industri turunan lainnya ikut terdongkrak dan banyak lapangan pekerjaan tersedia, yang pada akhirnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,†kata Maryono.
Lebih lanjut dikatakan Maryono, berkah program sejuta rumah juga dirasakan BTN dari peningkatan kinerja yang sangat signifikan. Jika pada tahun 2015 laba bersih perseroan hanya Rp 1,85 triliun, maka di 2016 melonjak menjadi Rp 2,619 triliun dan pada akhir tahun 2017 kembali tumbuh menjadi Rp 3,027 triliun.
Sementara untuk tahun 2019 mendatang, Maryono mengatakan, BTN akan fokus pada bisnis untuk meningkatkan kinerja. Salah satu strategi yang akan dilakukan BTN adalah dengan menargetkan pertumbuhan laba perseroan sekitar 16-19 persen pada tahun 2019. Adapun untuk target kredit dan dana pihak ketiga (DPK) BTN menargetkan pertumbuhan sekitar 15 persen.Â
“Target pertumbuhan yang masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) tersebut merupakan target konservatif dengan mempertimbangkan beberapa kondisi. Antara lain kenaikan BI 7 Days Repo Rate yang diekspektasikan akan berlanjut, dengan proyeksi 6 persen di akhir 2018 dan 6,5 persen di tahun 2019,†tegasnya. ( Lmg)