keuangan

Kinerja APBN di DIY Masih Catatkan Kinerja Baik Pada Awal 2024

Rabu, 28 Februari 2024 | 16:10 WIB
Kawasan Malioboro bakal ramai dikunjungi wisatawan saat libur panjang minggu ini.


KRjogja.com - YOGYA - Memasuki tahun 2024, ketidakpastian geopolitik masih perlu terus diwaspadai. Selain itu, tekanan inflasi dan suku bunga global, serta proteksionisme yang menurunkan ekspor juga menjadi sejumlah risiko yang perlu dicermati.

Di tengah pelemahan global 2023, ekonomi DIY pada triwulan IV 2023 berhasil tumbuh sebesar 5,07% (ctc) yang menjadi capaian tertinggi dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa. Dimana secara (ctc) tercatat ekonomi Jawa Barat tumbuh 5 %, Jawa Tengah 4,98%, DKI Jakarta 4,96%, Jawa Timur 4,95%, dan Banten 4,81%.

"Kinerja APBN di awal 2024 terus melanjutkan kinerja baik APBN 2023 dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang stabil. Pemerintah terus memantau dan mengantisipasi dampak dari pelemahan perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global terhadap perekonomian domestik dan kesinambungan fiskal," tutur Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY Agung Yulianta di Yogyakarta, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga: Kenaikan Pangkat Kehormatan untuk Prabowo Mirip Orde Baru

Agung mengatakan APBN mencatatkan kinerja yang baik di awal 2024, kinerja belanja negara sampai dengan 31 Januari 2024 terealisasi sebesar Rp1,8 triliun, tumbuh signifikan 47,92% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Hal ini dipengaruhi peningkatan realisasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa hingga 70,34% dibanding tahun sebelumnya.

"Belanja Pemerintah Pusat terealisasi sebesar Rp480,06 miliar atau 3,20% dari pagu belanja yang tumbuh 8,54%. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat terdiri dari realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp277,33 miliar, Belanja Barang sebesar Rp149,38 miliar dan Belanja Modal sebesar Rp53,35 miliar," jelasnya.

Dukungan APBN kepada APBD melalui Transfer ke Daerah (TKD) dan Dana Desa meningkat, realisasi penyaluran TKD dan Dana Desa sampai dengan 31 Januari 2024 sebesar Rp1,32 triliun atau 12,59% dari alokasi. Selain pertumbuhan positif realisasi penyaluran Dana Alokasi Umum Rp874,60 miliar, tingginya kinerja TKD dan Dana Desa juga dipengaruhi oleh penyaluran Dana Alokasi Khusus Non Fisik Rp374,55 miliar dan Dana Desa Rp73,55 miliar pada Januari 2024.

" Kinerja Pendapatan Negara sebesar Rp797,11 miliar naik signifikan 35,25%. Tingginya kenaikan tersebut ditopang penerimaan Cukai dan penerimaan BLU yang tumbuh signifikan.," imbuh Agung.

Baca Juga: Siap-siap, Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Diprediksi Meningkat dari Tahun 2023

Penerimaan Perpajakan di DIY, disampaikan Agung tumbuh hingga 2,62%. Hal ini dipengaruhi PPN dan PPnBM mengalami pertumbuhan positif atas akumulasi seluruh jenis sebesar 7,29%, akan tetapi mengalami penurunan di jenis pajak PPN Impor dikarenakan belum terulangnya import atas bahan baku seperti tahun sebelumnya.

"PPnBM DN mengalami penerimaan negatif dikarenakan adanya PBK kirim atas kesalahan setor ke Kantor Wilayah lain. Kenaikan PPN DN diperoleh dari naiknya tarif PPN menjadi 11%, pembayaran proyek pengadaan dan pembangunan, serta perubahan dimana pemungutan PPN yang dibayarkan menggunakan NPWP Instansi," pungkas Agung. (Ira)

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB