keuangan

Triwulan I 2024, Total Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Rp 60,71 Triliun

Kamis, 30 Mei 2024 | 08:25 WIB
Total Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Rp 60,71 Triliun (istimewa)


Krjogja.com Jakarta — Total pendapatan industri asuransi jiwa pada triwulan I tahun 2024 sebesar Rp 60,71 triliun, atau meningkat sebesar 11,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.

“Sepanjang periode Januari hingga Maret 2024, industri asuransi jiwa mencatatkan total pendapatan sebesar Rp. 60,71 triliun atau meningkat sebesar 11,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023. Kenaikan ini salah satunya dipengaruhi oleh naiknya pendapatan premi lanjutan,” kata Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) , Budi Tampubolon, di Jakarta, Rabu (29/5).

Baca Juga: Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DI Yogyakarta Raden Agus Trimurjanto Terima Penghargaan

Dikatakan, sumber utama pendapatan perusahaan, total pendapatan premi industri asuransi jiwa pada periode Januari – Maret 2024 mencapai Rp 46 triliun atau meningkat 0,9 persen jika dibandingkan dengan pendapatan premi di periode yang sama tahun 2023 lalu.

Di awal tahun 2024 ini total pendapatan premi tumbuh tipis sebesar 0,9 persen. Hasil tersebut didorong oleh pendapatan premi lanjutan yang naik sebesar 3,3 persen dengan total nilai sebesar Rp. 19,35 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran para pemegang polis akan proteksi jangka panjang asuransi jiwa semakin baik. Sehingga tujuan industri asuransi jiwa untuk memberikan perlindungan keuangan kepada keluarga Indonesia di masa yang akan datang dapat terwujud.

Baca Juga: Kembalikan Keseimbangan Di Medsos, LG Luncurkan Kampanye Global ‘Optimism Your Feed’

Sementara sumber pendapatan lain seperti hasil investasi juga tercatat positif dengan total pendapatan hasil investasi sebesar Rp. 12,32 triliun atau meningkat 99,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. Adapun untuk total tertanggung, sampai dengan Maret 2024 ini tercatat sebanyak 81,76 juta orang dengan total uang pertanggungan sebesar Rp. 5.495,88 triliun.

“Dari data tersebut dapat menggambarkan bahwa setiap individu yang mempunyai asuransi jiwa rata-rata memiliki uang pertanggungan sebesar Rp 67 juta. Jika dibandingkan dengan nilai upah minimum Jakarta saat ini sebesar Rp 5,6 juta maka dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa industri asuransi jiwa dapat memberikan ketahanan keuangan keluarga kepada setiap pemegang polis selama kurang lebih 12 bulan jika terjadi risiko yang mengakibatkan kerugian finansial,” ujar Budi.

Baca Juga: Viral Penari di Jogja Joget di Depan Tumpukan Sampah, Ini Ternyata Alasannya

Sementara itu, Ketua Bidang Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, GCG AAJI, Fauzi Arfan mengatqkan, pada periode Januari – Maret 2024 industri asuransi jiwa sudah membayarkan klaim tersebut sebesar Rp 5,96 triliun.

“Pada periode Januari hingga Maret 2024 ini industri asuransi jiwa telah membayarkan total klaim sebesar Rp 42,93 triliun. Hasil tersebut tercatat menurun 5,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023. Penurunan total klaim ini disebabkan oleh menurunnya pembayaran untuk klaim meninggal dunia, nilai tebus (surrender) dan klaim lainnya. Sementara untuk klaim asuransi kesehatan justru mengalami peningkatan yang cukup tinggi yakni 29,4 persen dengan total nilai sebesar Rp. 5,96 triliun,” ungkap Fauzi.

Baca Juga: Jemaah Haji Diingatkan Jangan Langgar Larangan Ihram

Secara lebih rinci dari total Rp. 5,96 triliun tersebut porsi terbesar dari klaim asuransi kesehatan terdapat pada jenis produk individu di mana total klaimnya mencapai Rp 3,89 triliun, meningkat 34 persen jika dibandingkan dengan periode Januari – Maret 2023. Adapun uuntuk klaim asuransi kesehatan kumpulan juga tercatat naik 21 persen dengan total nilai sebesar Rp 2,07 triliun.

“Saat ini rasio klaim asuransi kesehatan terhadap pendapatan premi untuk produk tersebut sudah mencapai 97 persen. Rasio ini cenderung terus meningkat seiring dengan makin tingginya angka klaim kesehatan. Ada margin yang cukup besar antara pembayaran klaim dengan pendapatan preminya,” tambah Fauzi.

Sedangkan total aset industri asuransi jiwa tumbuh 1,5 persen dengan perolehan nilai Rp 620,47 triliun.

Halaman:

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB