KRjogja.com - YOGYA - Nilai ekspor DIY pada Juli 2024 mencapai US$47,94 juta, naik 7,85 persen dibanding bulan sebelumnya, sedangkan nilai impor senilai US$16,81 juta pun naik 27,83 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara Neraca perdagangan DIY Juli 2024 mengalami surplus US$. 31,13 juta
Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan nilai ekspor DIY Juli 2024 mencapai US$47,94 juta dibanding Juli 2023 naik 28,35 persen. Kenaikan terbesar ekspor Juli 2024 terhadap Juni 2024 terjadi pada minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian US$1,56 juta. Sebaliknya, penurunan terbesar adalah barang-barang rajutan sebesar US$1,19 juta.
"Ekspor Juli 2024 terbesar adalah ke Amerika Serikat (AS) US$21,74 juta, disusul Jerman US$3,68 juta, dan Australia US$2,37 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 57,97 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa US$11,43 juta dan ASEAN US$0,95 juta," ujar Herum di Yogyakarta, Senin (24/9/2024).
Baca Juga: Leprid Apresiasi 404 Advokad Jadi Panglima Hukum di Pilkada
Menurut sektor, Herum menyampaikan ekspor hasil industri pengolahan Juli 2024 naik 7,93 persen dibanding Juni 2024. Sebaliknya, ekspor hasil pertanian turun 10,00 persen. Dibanding Juli 2023, ekspor hasil pertanian naik 5,88 persen, sedangkan ekspor hasil industri pengolahan naik 28,46 persen.
"Nilai impor DiY Juli 2024 mencapai US$16,81 juta, naik 27,83 persen dibandingkan Juni 2024. Sementara itu, jika dibandingkan Juli 2023, nilai impor naik 82,72 persen," tambahnya.
Herum menyatakan tiga negara pemasok barang impor terbesar Juli 2024 adalah China US$5,39 juta, diikuti Amerika Serikat US$4,75 juta, dan Hongkong US$2,93 juta. Kenaikan impor tertinggi dari Amerika Serikat yaitu US$1,80 juta dan penurunan dari Taiwan sebesar US$0,09 juta.
"Tiga besar kelompok komoditas impor Juli 2024 adalah lokomotif dan peralatan kereta api US$4,58 juta; kain rajutan US$3,21 juta; dan filamen buatan US$1,22 juta. Kenaikan impor golongan barang tertinggi Juli 2024 dibandingkan Juni 2024 adalah lokomotif dan peralatan kereta api US$1,64 juta," paparnya Herum.
Baca Juga: Pendampingan Implementasi ECTS Pada Kader Posyandu Kelurahan Bener Yogyakarta
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Juli 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, bahan baku/penolong naik 88,43 persen, diikuti barang konsumsi naik 48,21 persen, dan barang modal naik 44,93 persen.
Neraca perdagangan DIY Juli 2024 mengalami surplus US$ 31,13 juta. Nilai tersebut lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencatat surplus US$28,15 juta. Sementara neraca perdagangan Januari-Juli 2024 mencatat surplus US$202,52 juta.
"Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang tercatat sebesar US$19," pungkasnya," tandas Herum. (Ira)