keuangan

Badan Pengelola Investasi Danantara Berbeda dengan Kementerian BUMN, Ini Kata Muliaman

Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:20 WIB
Prof Muliaman menjelaskan kepada pers


Krjogja.com Presiden Prabowo Subianto membentuk badan baru yang bertugas untuk pengelolaan investasi. Badan tersebut ialah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang dikepalai Muliaman Darmansyah Hadad dan Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang sebagai Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara.

Keduanya dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 142/P Tahun 2024. Muliaman menegaskan Badan Pengelola Investasi Danantara memiliki tugas dan fungsi yang berbeda dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN).

"Nantinya ditugaskan mengelola investasi di luar APBN. Jadi semua aset-aset pemerintah yang dipisahkan itu nanti akan dikelola badan ini, tapi tentu saja itu bertahap," kata Muliaman di Istana Kepresidenan Jakarta, demikian mengutip keterangan resmi.

Baca Juga: Laba BSI Kuartal III Tahun 2024 Mencapai Rp 5,1 Triliun

Muliaman menyebut Badan Pengelola Investasi Danantara seperti sovereign wealth fund Indonesia Investment Authority (INA). Namun, Muliaman sampaikan Danantara memiliki cakupan yang lebih luas lantaran juga mengelola investasi negara di luar APBN.

Muliaman Hadad menyebut pembentukan badann ini merupakan bentuk komitmen Prabowo dalam mengoptimalkan pengelolaan investasi negara. Muliaman menyampaikan Prabowo ingin pengelolaan investasi dapat lebih terpadu dan tak lagi berjalan sendiri-sendiri.

"Ya misalnya ada aset-aset pemerintah yang dikelola oleh kementerian, lalu digabung menjadi satu, di-leverage, dikelola. Kemudian, kebijakan investasi nasional seperti apa," kata Muliaman.

Baca Juga: Terkait Gejala Sakit Perut, Ini Penjelasan PAFI Kota Bitung

Sementara itu, Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang menjadi Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mendampingi Kepala Badan Danantara Muliaman Darmansyah Hadad dalam Kabinet Merah Putih pada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Mengutip Antara, pria kelahiran Surabaya, 14 Maret 1971 ini, menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung (ITB), yang di tengah jalan mendapatkan beasiswa Program Habibie (Program STAID-2).

Kemudian melanjutkan ke Jurusan Arsitek Perkapalan di Nagasaki Institute of Applied Science, Jepang. Usai lulus S1, Kaharuddin melanjutkan studi S2 dan S3 di Jurusan Arsitek Perkapalan, Hiroshima University, Jepang, untuk mendalami ilmu desain perkapalan yang dikombinasikan dengan kecerdasan buatan (AI) yang masih langka pada masa itu. Beberapa desain hasil karyanya yang dipatenkan, di antaranya Patent Right, Sub-Optim System of Ship Desain on Java, Master Tesis Strength Optimization of Bulk Carrier.

Baca Juga: Beternak Cacing Sutera: Peluang Usaha Menjanjikan, dengan Modal Minimal Untung Belasan Juta Rupiah Setiap Bulan

Serta Doktoral Desertation: Hull Optimazation of Tanker and Bulk Carrier with Combined Method of Neural Network and Genetic Algorithim. Dengan keberhasilan pendidikannya di Jepang, Ia mendapatkan penghargaan "The Best Naval Architect Student in Japan" dan berbagai penghargaan lainnya di bidang teknologi. (*)

 

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB