keuangan

Ada 5 Faktor Utama Dalam Membangun Kemajuan Pasar Keuangan Syariah

Jumat, 1 November 2024 | 05:15 WIB
Pelaksanaan Danamon Syariah Travel Fair (DSTF) 2024 yang berlangsung pada 21—24 Maret 2024 di Gandaria City Mall, Jakarta. (istimewa)


Krjogja.com - Jakarta - Pengembangan pasar keuangan syariah saat ini perlu menjawab tantangan risiko global, pesatnya arus digitalisasi, dan risiko transisi menuju ekonomi berkelanjutan. Untuk itu, strategi pendalaman pasar keuangan syariah perlu diperkuat dalam aspek pertumbuhan inovasi produk maupun manajemen likuiditasnya.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menekankan 5 faktor utama dalam membangun kemajuan pasar keuangan syariah. Pertama, inovasi produk keuangan syariah yang tidak hanya berkembang berdasarkan 3 instrumen utama yaitu sukuk, takaful, dan wakaf. Indonesia sebagai salah satu penerbit sukuk terbesar juga sudah menginiasi publikasi Green Sukuk, yang akan mengoptimalkan manfaatnya bagi perekonomian dan keuangan hijau.

Kedua, mempercepat pengembangan pasar keuangan syariah melalui digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah. Ketiga, integrasi jasa sistem keuangan grosir dan ritel sehingga memperkuat interkoneksi seluruh lembaga keuangan syariah termasuk asuransi maupun lembaga sosial finance .

Baca Juga: Help Desk SPBU dan PCC 135, Solusi Daftar QR Code Pertalite

Keempat, dukungan kerangka kebijakan yang turut mengedepankan risiko manajemen dalam memitigasi risiko siber, operasional, dan anti pencucian uang. Kelima, edukasi dan literasi sistem keuangan syariah. Untuk mendukung pengembangan sektor keuangan syariah dan menumbuhkan inovasi secara berkelanjutan maka pemahaman masyarakat dan kapabilitas SDM perlu diperkuat.

“Guna memastikan strategi tersebut dapat berjalan optimal, diperlukan penyusunan kerangka kebijakan berstandar global yang menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola instrumen keuangan syariah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, di Jakarta, Kamis (31/10).

Dikatakan, inovasi perkembangan instrumen keuangan syariah global turut mengadopsi kebutuhan akan pembiayaan investasi berkelanjutan. Menurut Laporan Pengembangan Keuangan Islam 2023 terkini, nilai Sukuk Hijau dan Environmental, Social, Governance (ESG) yang beredar mencapai 24,4 miliar dolar AS pada tahun 2022. Malaysia dan Arab Saudi adalah pemimpin Sukuk ESG, diikuti oleh Indonesia dan UEA. Selain itu, integrasi teknologi juga mendorong tumbuhnya financial technology (fintech) yang berperan dalam meningkatkan aksesibilitas pada pasar keuangan syariah.

Baca Juga: Razia Miras Digelar Serentak Digencarkan di Kota Yogya

Data Global Islamic Fintech Report 2023/2024 menunjukkan perkembangan fintech syariah tumbuh signifikan. Ukuran pasar fintech syariah global diperkirakan mencapai 138 miliar dolar AS pada periode 2022/23 dan diproyeksikan meningkat menjadi 306 miliar dolar AS pada tahun 2027 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 17,3 persen.

Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan sektor fintech global secara keseluruhan, yang diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 12,3 persen selama periode yang sama. Tren investasi syariah ke depan diperkirakan akan mengarah pada pengembangan platform digital yang menawarkan layanan mulai dari perbankan digital hingga crowdfunding, membuat keuangan syariah lebih ramah pengguna, kompetitif, dan mudah diakses.

 

Baca Juga: Razia Miras Digelar Serentak Digencarkan di Kota Yogya

Strategi pendalaman keuangan di pasar uang syariah yang kuat akan menopang kemampuan industri untuk menahan guncangan likuiditas yang tidak terduga di masa depan, serta akan berkontribusi pada transmisi moneter yang dilakukan melalui sistem keuangan syariah. (Lmg)

 

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB