Krjogja.com - Sleman - Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kantor Inspeksi Pendidikan Agama Sleman (KPRI KIPAS) Kemenag Sleman melaunching Aplikasi Sistem Manajemen Informasi dan Transaksi (Simitra) KIPAS. Aplikasi ini untuk meningkatkan dan memudahkan pelayanan kepada anggota. Kemudian tahun ini KPRI KIPAS menargetkan total aset menjadi Rp 9,5 miliar.
Ketua KPRI KIPAS Muhammad Wazid menjelaskan, dengan aplikasi Simitra Kipas ini para anggota dapat melihat simpanan wajib, tabungan dan angsuran. Peluncuran aplikasi ini sejalan dengan visi dan misi KPRI KIPAS yakni transformasi digital menuju bisnis modern untuk kesejahteraan umat.
“Aplikasi ini untuk memudahkan pelayanan kepada anggota. Jadi anggota dapat melihat simpanan wajib, tabungan maupun angsuran,” kata Wazid dalam acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) di aula KPRI KIPAS, Sabtu (22/2).
Baca Juga: Mahfud MD : Sukatani Tak Perlu Minta Maaf
Dalam acara kemarin, juga ada pemberian santunan kepada 50 siswa MIN, MTsN, dan MAN. Santuan ini diberikan kepada anak-anak kurang mampu. “Ini sebagai wujud kepedulian kami kepada siswa MIN, MTsN dan MAN di Kabupaten Sleman,” terangnya.
Menurutnya, jumlah anggota KPRI KIPAS sekarang ada sekitar 685 orang dengan total aset Rp 9,1 miliar. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman H Sidik Pramono mempunyai kebijakan setiap pegawai Kemenag Sleman dijawibkan menjadi anggota KPRI KIPAS.
“Anggota KIPAS ini pegawai dan pensiunan Kemenag Sleman. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan total pegawai Kemenag Sleman sebanyak 1.090 orang bisa jadi anggota koperasi. Target kami aset KPRI KIPAS akhir tahun ini bisa mencapai Rp 9,5 miliar,” papar Wazid.
Dikatakan Wazid, basik KPRI KIPAS Kemenag Sleman merupakan koperasi simpan pinjam. Pihaknya akan terus mengembangkan pelayanan ke anggota seperti pinjaman untuk properti, tanah dan emas.
“Investasi properti, tanah dan emas itu cukup menjanjikan. Makanya kami mengembangkan pinjaman ke sektor itu,” pungkasnya. (Sni)