Krjogja.com - Penampilan apik Dewa 19 feat Ari Lasso dan Virzha menutup serangkaian Prambanan Jazz Festival #9 2023, Minggu (16/7/2023) malam. Menggebrak panggung dengan lagu 'Arjuna' langsung disambut oleh Baladewa (sebutan fans Dewa 19, red).
"Sangat luar biasa. Kenapa kita ke sini lagi? Karena kita selalu berlarut-larut dengan suasana malam yang seperti ini. Selalu berlarut-larut dengan Baladewa mana suaranya...!" teriak Virzha.
Tak mau berlama-lama, Virzha melanjutkan penampilan keduanya di Prambanan Jazz (sebelumnya Dewa manggung di hari ketiga, Minggu (9/7/2023) dengan membawakan lagu 'Larut'.
"Kira-kira kalian mau lagu apa, ya? Apa? Apa? Dan yang pasti semuanya gak mungkin dibawakan malam ini. Tenang. Tenang. Nanti masih ada Mas Ari Lasso. Bukan Superman? Oke. Ini buat kalian yang bernama Dewi. Kalian beruntung malam ini," kata Virzha yang disambut intro lagu 'Dewi' dan dilanjutkan 'Lagu Cinta'.
Selesai membawakan empat lagu, Virzha turun panggung dimana Ahmad Dhani bernyanyi solo, yakni 'Sedang Ingin Bercinta' dilanjutkan 'Cinta Kau dan Dia'. "Sorry agak fals dikit karena tadi Ari Lasso ikut-ikutan nyanyi," ujar Dhani.
Dan benar saja, Ari Lasso langsung naik panggung membawakan lagu 'Cinta Kan Membawamu' dengan iringan piano Ahmad Dhani. Suara khas Ari Lasso seakan mampu mengembalikan memori Baladewa dengan format awal Dewa 19.
'Aku' saat ini menjadi lagu favorit Ari Lasso dari sekian lagu Dewa 19 yang ketika saat ia menjadi vokalis atau saat ini. Ari melanjutkan performancenya dengan membawakan lagu 'Roman Picisan' disusul 'Kangen'.
"Terima kasih atas kehadirannya. Dan Dewa ada karena 'Kamulah Satu-satunya," teriak Ari yang menandakan ia akan membawakan lagu itu.
Ditengah-tengah lagu, Virzha juga ikut menyanyi. Tepat pukul 23.00 WIB, penampilan Dewa 19 selesai.
Di penghujung acara Founder Prambanan Jazz Anas Alimi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mensuport PJF ke – 9 hingga selesai. Menurutnya perhelatan Prambanan Jazz di tengah tahun politik sangat berdampak, “Prambanan Jazz Festival kali ini merupakan festival musik pertama dan terlama di Indonesia, digelar selama 2 weekend,” tutur Anas.
“Bukan hal yang mudah, karena di tengah situasi dan kondisi saat ini. Yang pertama adalah tahun politik, kemudian banyaknya konser musik yang batal, dan banyaknya konser – konser music baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” immbuh Anas.
“Kami (PJF) bercita – cita akan menjadi diplomasi budaya tingkat dunia. Pemerintah tidak harus beriklan mahal – mahal ke luar negeri. Karena mereka (artis luar negeri) yang datang ke sini excited memposting festival dengan backdrop megahnya Candi Prambanan, sehingga bisa menjadi langkah strategis memperkenalkan Prambanan ke seluruh dunia,” tutup Anas. (Awh)