Krjogja.com - Pelataran dangdut, pop jawa terutama jadi semakin ketat dengan hadirnya Fadil Aulia Saman, alias Fadilas. Cukup lama sebenarnya Fadilas berbasah dengan musik, ia bahkan pernah jadi musisi jalanan selepas SMA, tahun 2012 lalu. Kini Fadilas coba memberi warna baru dengan melempar single 'Nyobo Mbiyen' sebagai single pertamanya, disusul 'Jogja Bekasi' dan 'Tuo Bareng', Senin (3/10/2022). Ketiga lagu tersebut diciptakan dan dinyanyikan sendiri oleh Fadilas.
Dulu, berbekal gitar akustik Fadilas ngamen dari warung ke warung di kawasan Yogyakarta. Selama ini Fadilas juga pernah bekerja didunia percetakan, perhotelan, resto dll. Namun bakat seni sebagai penyanyi lebih mendarah daging dan tetap ditekuni sampai hari ini.
Setahun yang lalu Fadilas sedang bermusik di warung bakmi jawa Watusaman Ringroad Selatan Yogyakarta. Kebetulan saat bernyanyi didengarkan oleh musisi dan pencipta lagu 'Mendung Tanpo Udan' Kukuh Prasetya dan Popo Java 'Om Orbitin Managemen'. Bermula dari pertemuan itulah, Fadilas mulai menekuni lebih serius dan professional dibawah bimbingin mereka.
"Lagu 'Nyobo Mbiyen' bercerita tentang perjalanan asmara yang kandas setelah lama dijalani dikarenakan adanya ketidakcocokan diantara keduanya. Memang sulit untuk melupakan kenangan, baik susah maupun senang yang telah dijalin dalam hubungan. Istilah yang biasa dipakai anak muda saat ini adalah gamon atau gagal move on. Namun, pada akhirnya mengikhlaskan adalah jalan yang terbaik," jelas Fadillas.
Dalam video klip 'Nyobo Mbiyen' juga terlibat penari berbakat seperti Firman, Laras, dan Zita yang bernaung dibawah Grup Dance Ambyar People. Dengan latar belakang lapangan Geneng dan Watusaman Homestay Gallery and Resto.
Sedang lagu ke-2 yang berjudul 'Jogja Bekasi' bercerita tentang pasangan LDR yang kandas dikarenakan kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi, kata Fadilas. Video lirik 'Jogja-Bekasi dibuat sederhana namun bermakna dalam menceritakan hubungan LDR. Dan oleh illustrator Darrel Ranahita digambarkan seseorang yang sedang melakukan perjalanan menggunakan kereta api dari Jogja ke Bekasi.
Selain kisah LDR tadi, ada kisah romantisme yang menjadi inspirasi terciptanya lagu ke3. Selalu romantis dalam setiap kata dan tindakan hingga menua bersama menjadikan lagu ini berjudul 'Tuo Bareng'.
"Salah satu arti lirik yang cukup dalam, yaitu tidak bisa dijelaskan bagaimana mencintai sesorang, karena memang sulit untuk dijelaskan apabila terlalu cinta 'Kejeron'. Video lirik Tuo Bareng mengkisahkan perjalanan sepasang pemuda hingga menua bersama," kata Fadilas. (*)