Digarap Sejak 2017 Serigala Malam Akhirnya Luncurkan 'Bloodlines'

Photo Author
- Minggu, 3 Juli 2022 | 17:37 WIB
Serigala Malam belum lama ini merilis album gres 'Bloodlines'  (ist)
Serigala Malam belum lama ini merilis album gres 'Bloodlines' (ist)

YOGYA, KRJOGJA.com - Setelah hampir 5 tahun pengerjaan, akhirnya album ketiga dari unit hardcore Serigala Malam yang bertajuk 'Bloodlines' dirilis pada 30 Juni 2022 lalu.

Menariknya, album ketiga ini akan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dari kedua album Serigala Malam lainnya, yaitu The Prove (2010) dan Hibernate in Harder Pain (2015). Perbedaan itu dapat terlihat dari segi musik dan liriknya yang memiliki pesan dan cerita yang berbeda.

Dengan bekerja sama oleh salah satu records yaitu Wild Youth Records, Serigala Malam akan merilis album ini berupa CD, Limited Boxset, Tour, hingga Launch Album Rehersal Party yang akan ada di penghujung tour Jawa - Kalimantan - Bali - Lombok- Sumatra nanti.

Tak hanya itu, untuk mendukung perilisan album ketiga ini, Serigala Malam juga telah merilis sebuah mini series berjudul “Forging the Blade” di platform Youtube 'Serigala Malam Official'.

Serigala Malam sepakat, album 'Bloodlines' dimaknai seperti senjata terakhir yang lusuh dan impas ditempa oleh waktu. 'Bloodlines' merupakan koleksi karya yang memuati berupa-rupa memori titipan dari setiap personil: Herman Yoseph Dhyas Aries Utomo, Petrus Andreas, Tutut Aribowo dan Githrue Mario.

Bisa dibilang 'Bloodlines' adalah manifestasi dari kemelut hidup Serigala Malam. Cerita yang awalnya meriangkan seketika menjadi kegetiran. Sebuah

gambaran dari dinamika kehidupan yang dialami, lengkap dengan beragam konflik yang membuncah.

“Album baru ini bukanlah runtunan dari tema album-album Serigala Malam sebelumnya, semuanya berbeda,” ujar Niko memastikan dalam siaran pers yang dikirim ke Redaksi.

'Bloodlines' memang termasuk lama penggarapannya, dari tabungan 13 materi mentah yang ditulis sejak 2017 hingga 2021, Serigalama Malam memungut kembali 2 single lama; 'Breaking Bad' dan 'Born To Fuck The World' untuk melengkapi 6 lagu unggulan yang disempurnakan menjadi isian album.

Direkam di Rockstar Studio, Devid Salasughi dari Mortal Reflection didaulat untuk memegang kendali penuh dalam proses recording, mixing hingga mastering.

Keterlibatan beberapa kolaborator kawakan seperti; Danu (Morning Horny) di lagu 'No Problem', PillOverBitches sebagai beat producer di lagu 'Dark Bridges' dan terakhir LacossMusix dari Hellhouse yang dijatah menangani lagu 'This is Where The End Begin' membuat album ini menjadi surplus tersendiri bagai para kolektor. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB
X