MOHAMMAD Istiqamah atau yang akrab disapa Is, sudah dua kali tampil di panggung Prambanan Jazz yakni pada 2017 dan 2019. Meski begitu, Is tampaknya menjadi seorang paling spesial karena merasakan tampil dengan dua nama berbeda.Â
Pada 2017 lalu, Is masih bersama band terdahulunya, Payung Teduh. Sementara tahun 2019 ini pasca hengkang, Is membawa bendera baru di panggung, Pusakata.Â
Is tetap tak kehilangan pesona di atas panggung Prambanan. Kharisma rambut gondrong keriting Is tetap mampu membius dengan suara renyah yang dilantunkan dengan panggung berlatar Candi Shiwa.Â
Is sendiri mengungkap pengalaman tampil bersama orang-orang baru membuatnya semakin bersyukur menghadapi keadaan. Bagi Is, teman-teman baru yang diusung dalam tajuk Pusakata begitu membantu hingga terwujud album Dua Buku.Â
“Jujur ilmunya lebih banyak, bukan saya tidak bersyukur dengan yang dulu. Kebersahajaan tetap dijaga dengan mereka (rekan Payung Teduh). Semakin hari bertemu orang-orang hebat yang down to earth, yang mau memberi ilmu. Itu sangat saya syukuri saat ini,†ungkapnya pada wartawan.Â
Sejak 2018, Is dengan nama panggung Pusakata telah menelurkan tiga single yakni Cemas, Kehabisan Kata dan Jalan Pulang. Lagu-lagu tersebut juga dibawakan di panggung Prambanan Jazz petang tadi ditambah beberapa lagu tenar macam Akad hingga Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan. (Fxh)