TAK lagi populernya rilisan fisik di Indonesia memengaruhi pola pendengar musik. Ketika era label dan rilisan fisik masih cukup populer, band punya banyak pendengar tetap. Saat ini kondisinya cukup berbeda. Tidak banyak lagi pendengar tetap. Tidak heran ada banyak lagu cover yang lebih disukai daripada musisi aslinya.
Dalam realita kekinian itu, Gie, band asal Yogyakarta, bisa dibilang anomali. Lahir di tengah situasi digital, karya mereka mampu mengubah perilaku pendengar kekinian. Hal itu terlihat dari banyaknya fans yang menunggu lagu mereka di sejumlah media sosial. Sambil mengunggah video cover lagu Gie, mereka minta Wimar (vokal), Gatra (gitar), Denny (Bass), Kaka (Kibor), dan Subangkit (Drum) agar segera membuat lagu baru.
"Kaget juga kok tiba-tiba banyak teman-teman pendengar musik Gie yang minta supaya kami bikin lagu baru. Mereka juga dari jauh, ada yang dari Jakarta, Surabaya, Manado, Flores, sampai Nusa Tenggara Timur. Kami jadi terpacu bikin lagu lagi karena mereka ini. Apresiasi di luar Yogyakarta gila banget. Terima kasih," kata Wimar ketika dimintai komentar tentang para fans yang mendadak minta Gie bikin lagu lagi.
Fatahilah salah satu fans Gie dari luar Yogya yang kerap mengunggah video untuk band yang melejit lewat mini album "Kopi Blues" 2015 lalu itu. Ia salah satu dari ratusan fans luar Yogya yang mengunggah video testimoni agar Gie membuat lagu baru lagi setelah meng-cover lagu mereka berjudul "Sendiri Menikmatimu". "Kangen sama lagu-lagu Gie. Karya mereka enak banget didengar dan cocok. Mungkin itu yang bikin banyak orang selain saya yang bikin video permintaan itu," katanya dihubungi via pesan pendek.
Gie sendiri tampaknya bakal segera memenuhi banyak permintaan fans itu. Wimar membeberkan saat ini para personel tengah terbakar semangatnya berkarya lantaran banyak fans yang peduli dengan mereka. "Kami bakal bikin sesuatu yang khusus buat para fans di luar Yogya yang sudah peduli sama kami. Janji," katanya. (Des)