Krjogja.com - YOGYA - Erfanda Wijaya dan Irfando Wijaya (21), si kembar asal Maguwoharjo Sleman, DIY cukup banyak dikenal anak-anak muda melalui platform Tiktok. Dua pemuda ini punya dandanan keren khas Rapper yang kemudian mempopulerkan akronim bahasa slang YKC alias Yogyakarta City di jejaring sosial media.
Fandaw dan Fandow, begitu keduanya akrab disapa, bukan hanya konten kreator di Tiktok saja. Kedua anak muda ini berkarya di dunia musik Hiphop sejak duduk di bangku sekolah, tepatnya SMKN 3 Kasihan (SMSR).
Awalnya tidak disengaja, berangkat dari candaan kakak kelas mereka, yang menyebut wajah keduanya mirip dengan seorang musisi luar negeri. Fandaw dan Fandow lantas mengulik kebenaran kemiripan yang akhirnya ditemukanlah seorang Rapper asal Amerika yakni Earl Sweatshirt.
"Diejek-ejek begitu, dibilang mirip sama musisi asing. Kami lalu telusuri ya ternyata memang mirip sama Earl Sweatshirt. Akhirnya kami malah terinspirasi dan masuk ke musik Hiphop," ungkap Fandaw ketika berbincang, Selasa (7/1/2025) malam.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja 9-10 Januari 2025, Cek Wilayahnya!
Kembar identik yang lahir 18 Mei 2003, berkarya melalui sosial media, terhitung sejak 2020 lalu, kala pandemi Covid. Keduanya menemukan hobi baru mengulik musik dan menciptakan karya.
"Jadi kami mengonten, buat video Tiktok dan ternyata seru, kemudian juga buat lagu-lagu Hiphop. Kami tidak sadar bahwa Hiphop sudah menemani dari kecil, lewat soundtrack game-game Playstation yang kami mainkan, ada Need For Speed, PES bahkan," sambung Fandow.
Mereka lantas total mendandani diri, layaknya rapper kulit hitam dari Amerika yang sangat ikonik. Penampilan keduanya dengan rambut yang digimbal, celana gombong, kaos ketat, menyita perhatian sehingga banyak yang tertarik mengikuti di sosial media.
Fandaw dan Fandow juga terbilang cerdas, mempopulerkan kembali YKC di kalangan anak-anak muda. Mereka juga membuat banyak konten bahasa slang Jogja yang sudah hidup sejak dulu.
Baca Juga: Awal Tahun Ini 50 Kasus PMK Ditemukan di 9 Kecamatan Kabupaten Sukoharjo
"Kami memang mempopulerkan dulu YKC dan ternyata banyak yang menaruh perhatian. Setelah itu, kami memang kenalkan lagu kami yang judulnya juga YKC. Ternyata Hiphop bisa masuk ke lebih banyak orang, dengan konten yang kami buat. Happy sekali bisa mengenalkan secara lebih luas," tambah Fandaw.
Lagu YKC sendiri menceritakan kehidupan anak-anak muda di Jogja dalam sudut pandang Fandaw dan Fandow. Lirik berbahasa Inggris bisa dikreasikan keduanya dibalut nada-nada yang ramah ingatan.
"YKC ini menceritakan kehidupan kami anak-anak muda di Jogja. Ya ternyata cukup lumayan didengarkan, membawa kami tampil di Jakarta, Solo dan Jogja sendiri. Bahkan kami bisa kolaborasi lintas komunitas, kali ini dengan event lari YKC10K yang bakal digelar April nanti. Kami antusias ternyata Hiphop tidak lagi hanya segmen tertentu, tapi lebih luas dinikmati," tambah Fandaw yang diamini Fandow.
Fandaw dan Fandow ingin terus berkarya serta berkreasi dari Jogja. Fandaw kini menempuh pendidikan di ISI Yogyakarta sementara Fandow memilih lebih dulu berkarya di bidang sosial media marketing dan konten kreator.
"Kami ingin terus berkarya, berkolaborasi dengan siapapun untuk memperluas musik Hiphop yang kami sukai ini. Terus berkarya positif intinya, dan semoga menularkan hal baik," pungkas Fandaw. (*)