'Negri Palsu' Nyanyian Krisna Encik tentang Kepalsuan Sistemik di Tanah Air

Photo Author
- Minggu, 4 Mei 2025 | 09:40 WIB
Krisna Encik rilis single baru 'Negri Palsu' (Youtube)
Krisna Encik rilis single baru 'Negri Palsu' (Youtube)

Krjogja.com - Setelah menelurkan lagu-lagu pedas bertajuk Negri Para Keparat, Celeng Dhegleng, dan Sengkuni Asu-Asuan, musisi independen Sri Krisna Encik kembali hadir dengan kritik sosial terbaru bertajuk 'Negri Palsu'.

Lewat lagu ini, Encik tak segan menyuarakan keresahan yang merasuki benak banyak warga: tentang wajah negeri yang terus didera persoalan lama yang tak kunjung selesai.

Baca Juga: Dominikus Dion Cetak Gol Spektakuler: Buka Peluang ke Timnas U23, Bikin PSS Sleman Bangkit dari Tekanan

'Negri Palsu' lahir dari pengamatan tajam Encik atas situasi sosial-politik Indonesia yang, menurutnya, masih berkutat di pusaran kekuasaan dan kesejahteraan semu.

“Kita hidup di negara yang secara konstitusi milik rakyat, tapi dalam praktiknya dikuasai oleh segelintir elite,” ujar Encik dalam wawancara singkat, Sabtu (3/5) di Sangkring Art Project. “Kepalsuan demi kepalsuan dibiarkan tumbuh: hukum jadi alat kekuasaan, korupsi dianggap budaya, dan keadilan hanya slogan di baliho.”

Lagu ini tidak sekadar melempar kritik; ia menjadi cermin pahit tentang bagaimana kesadaran kolektif bangsa seringkali tenggelam dalam permainan politik transaksional.

Baca Juga: PSS Menang dari PSM Perpanjang Nafas Bertahan, Huistra Ceritakan Betinho Dapat Peran Baru Jadi Bek dan Bermain Bagus

Dalam liriknya, Encik menggambarkan betapa rakyat telah kehilangan kepercayaan—bukan karena pesimis, melainkan karena terus-menerus dikhianati.

Dengan gaya musik yang tegas dan lirik yang menusuk, 'Negri Palsu' memperkuat posisi Krisna Encik sebagai seniman yang tidak takut berbicara lantang di tengah iklim yang kerap membungkam suara-suara jujur.

Seperti karya-karyanya sebelumnya, lagu ini bukan hanya untuk didengar, tapi untuk direnungkan—dan bila perlu, ditindaklanjuti.

"Selama pemangku kekuasaan belum sadar bahwa kekuasaan bukan milik pribadi, kita akan terus hidup dalam kepalsuan," tutup Encik. (Abp)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB
X