The Lantis Bawa Nuansa Retro-Pop Indonesia ke Panggung Internasional, Guncang Festival Jiwa Kacau Malaysia

Photo Author
- Selasa, 1 Juli 2025 | 16:50 WIB
Panampilan The Lantis di Kuala Lumpur (Ist)
Panampilan The Lantis di Kuala Lumpur (Ist)

Krjogja.com - KUALA LUMPUR - Atmosfer Festival Jiwa Kacau berubah jadi panggung nostalgia penuh energi ketika The Lantis, trio retro-pop asal Jakarta Selatan, menggetarkan Kuala Lumpur dengan penampilan perdana mereka di luar negeri.

Dengan nuansa musik yang memadukan pop klasik, sentuhan synth 80-an, dan lirik penuh rasa, The Lantis menyajikan pengalaman musikal yang tak hanya menghibur, tapi juga emosional.

Baca Juga: Merti Desa Wonosido, Sajikan Ratusan Ingkung

Giri (vokal), Ravi (gitar), dan Ojan (gitar) menjadi salah satu sorotan utama festival yang mempertemukan musisi lintas generasi dari Indonesia dan Malaysia.

Berbagi panggung dengan nama-nama besar seperti Wali, Kerispatih, Hujan, Bunkface, dan Spider, The Lantis justru tampil percaya diri dan mencuri perhatian lewat aransemen musik yang rapi, vokal melodius, serta komunikasi panggung yang membumi.

Setlist mereka malam itu membuktikan bahwa musik bisa menembus batas bahasa dan negara. Lagu-lagu seperti “Bunga Maaf”, “Ambang Rindu”, dan “Lampu Merah” menjadi jembatan emosional antara band dan penonton. “Bunga Maaf”, yang dirilis akhir 2024 dan kini duduk manis di posisi 46 chart Top Songs Malaysia, menjadi highlight yang sukses membuat ribuan penonton ikut bernyanyi bersama dalam suasana sendu yang syahdu.

Baca Juga: Tangani Lonjakan Kasus AIDS Di Kulonprogo Dinkes Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor

“Ini seperti mimpi yang hidup. Kami tumbuh dengan membayangkan bagaimana rasanya tampil di luar negeri, dan malam ini, semua itu terasa nyata. Penonton Malaysia luar biasa hangat,” ujar Giri usai turun panggung, diamini Ravi dan Ojan.

Sejak terbentuk pada 2020, The Lantis menunjukkan konsistensi musikal yang terus berkembang. Single “Lampu Merah” sempat viral dan mengumpulkan 96 juta streams, menjadi penanda awal dari gaya musikal mereka yang unik—menggabungkan melodi retro dengan storytelling modern. Puncaknya, “Bunga Maaf” berhasil menyentuh lebih dari 161 juta streams dan mengukuhkan The Lantis sebagai suara baru yang segar dalam lanskap musik Indonesia.

Tak hanya tampil di panggung konser, The Lantis juga melebarkan sayap ke dunia musikal dengan ikut mengisi "Musikal Keluarga Cemara 2025".

Lagu mereka “Seperti Cemara” masuk dalam album kompilasi “Lagu-Lagu Cemara (2025)”, yang dirilis Juni 2024 dan menjadi bagian penting dari gerakan musikal yang lebih luas.

Dengan penampilan impresif di Jiwa Kacau, The Lantis membuktikan bahwa musik mereka tak hanya relevan di dalam negeri, tapi juga mampu meresonansi lintas budaya. Panggung Malaysia bisa jadi awal dari rangkaian penjelajahan musikal mereka ke berbagai belahan dunia.

Musik mereka bukan sekadar bunyi, tapi juga memori, perasaan, dan harapan yang dikirimkan lewat harmoni yang tulus. Dan malam itu, Jiwa Kacau jadi saksi bahwa The Lantis bukan sekadar band baru—mereka sedang menuju legenda. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB
X