Krjogja.com - JAKARTA - Setelah sukses besar lewat kolaborasi viral “Calon Mantu Idaman”, Ncum—yang kini memperkenalkan dirinya dengan moniker penuh swag, King Velocity Ncum—kembali dengan gebrakan musikal yang lebih personal.
Kali ini, ia hadir sebagai solois lewat single “Ada Sayang Ada”, sebuah karya yang memadukan energi hip-hop dan semangat dangdut dalam racikan khas: hipdut.
Dirilis sebagai bukti konsistensinya di industri musik, lagu ini memantapkan posisi Ncum bukan hanya sebagai seleb viral, melainkan juga figur kreatif yang tahu bagaimana mengemas keresahan dan romansa anak muda dalam beat yang bikin goyang.
“Ada Sayang Ada” adalah eksplorasi sonik yang menyegarkan. Liriknya ringan tapi mengena, membahas dinamika cinta masa awal yang penuh rasa ingin tahu dan degup tak menentu. Namun seperti biasa, Ncum menyampaikannya dengan gaya jenaka, cuek, dan penuh punchline:
“Kalau kamu tanya sayang, ya ada. Tapi kalau tanya setia? Hehe, tunggu dulu ya…”
Instrumen dangdut yang khas berpadu dengan 808 beat, bassline hip-hop, dan vokal nyentrik yang mengingatkan pada gaya freestyle street rapper—menjadikan lagu ini lebih dari sekadar hiburan: ini pernyataan musikal yang berani, ringan, tapi tidak remeh.
Visual pun tak kalah menggoda. Video klipnya dirilis bersamaan di YouTube dan langsung menuai pujian karena penuh warna, penuh gimmick, dan penuh karakter Ncum sendiri—mulai dari set salon pinggiran sampai adegan dansa di tengah pasar.
“Saya pengin kasih warna baru buat yang lagi cinta-cintaan, tapi tetap pingin ngedance, bukan nangis di pojokan,” kata Ncum sambil tertawa.
Lewat “Ada Sayang Ada”, King Velocity Ncum menunjukkan bahwa ia punya identitas musikal yang kuat dan tidak takut mengambil jalur sendiri. Di tengah industri yang cenderung mengotak-ngotakkan genre, kehadiran hipdut jadi bukti bahwa musik bisa seliar dan seluas itu—dan cinta bisa diungkapkan lewat beat yang tak biasa.
Sudah tersedia di semua platform digital, lagu ini juga membuka jalan untuk karya-karya solo Ncum selanjutnya yang disebut-sebut bakal lebih eksperimental tapi tetap dengan semangat jenaka khasnya.
“Viral itu bonus. Tapi kalau bisa bikin orang senyum dan joget bareng? Nah, itu baru menang,” pungkasnya. (*)
