Krjogja.com - Dunia musik Indonesia tidak pernah kehabisan talentanya. Kali ini band alternatif asal Malang, Girl and Her Badmood (GAHBM) baru saja meluncurkan debut album perdananya yang berjudul "Pop Songs, Sad World".
Band yang terbentuk dari kumpulan mahasiswa Universitas Brawijaya pada tahun 2018 ini memiliki warna genre yang cukup unik. Tidak hanya beraliran pop alternatif saja, pada lagu-lagunya tersebut GAHBM mencampurkan unsur indie rock dan emo.
Beranggotakan lima mahasiswa berbakat dengan vokalis perempuan di dalamnya, Jane C. Maura Kontu yang sekaligus bermain bass, Bima Geraldi bermain gitar dan vokal, Daffa Hanafi dengan gitar, Danang Seloaji pada drum, dan Handy Wandawa pada synth.
Sebelum meluncurkan album perdana, GAHBM telah sukses dengan tiga single "Day Dreaming" "Bye Your Side", dan "Wanna Wanna Go" dan EP (Extended Play) yang berjudul "Bluest Year" yang rilis pada 2022. Lagu-lagu yang diciptakan oleh GAHBM ini berhasil menjadi perwakilan atas realita yang dialami oleh personil band tersebut.
Pada debut album ini, GAHBM ingin merepresentasikan kumpulan kesedihan dalam setiap lagunya. Meskipun tetap menyediakan ruang kasih yang bernuansa keceriaan, namun sesuai dengan judul albumnya, "Pop Songs, Sad World" tetap memiliki fokus tema perihal lara.
Baca Juga: Cara Naik Bus Listrik Gratis 0 Rupiah Keliling Jogja
Album yang terdiri dari 12 lagu ini diluncurkan oleh GAHBM pada tanggal 5 September 2025 yang kini dapat didengarkan di seluruh platform musik digital serta nantinya akan diproduksi dalam format kaset dan CD fisik.
Dibandingkan rilisan sebelumnya, GAHBM lebih mengeksplor sound serta banyak melakukan eksperimen pada genre baru. Selain itu, pada album ini GAHBM juga berhasil menyusun lirik yang lebih kompleks dan jujur.
Beberapa lagu dari album ini telah dirilis sebelumnya dan telah mendapat tempat di hati pendengar, seperti "Chani, I Believe", "Pop Song", "Loves Hate Loves", dan "Heals". Lagu-lagu tersebut telah rilis menjadi single, sebelum debut album penuh hadir.
Rilisan album dari GAHBM ini patut diperhitungkan di skena musik nasional, sebab keberanian mereka dalam menciptakan lagu alternatif pop di tengah arus musik yang terdengar seragam. "Pop Songs, Sad World" menjadi bukti bahwa band yang berasal dari non ibukota pun turut berhasil menciptakan album sedemikian rupa. (*)
