BERBEDA genre dan pendekatan dalam bermusik bukan berarti tak bisa satu. Itulah yang dibuktikan solois Umar Haen dan pasukan Jero Benteng (JB) Blues di Panggung Pasar Seni Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 30 Senin (30/7/2018). Umar Haen yang dikenal solois folk bersama Arok (perkusinya) bersama JB Blues dengan Funky Blues mereka memaparkan bagaimana penyatuan musik lewat aransemen tepat dan aksi panggung memukau.
Baca Juga:Â LastElise Beri Kejutan di Album Baru
Malam itu panggung pasar seni lebih penuh dari biasanya. Barangkali mereka penasaran bagaimana seorang Umar yang tenang bakal satu panggung dengan Moamar (gitar, vokal), Rizky Blek (Bass), Arga (Kibor), Golab (Drum), dan pasukan brass JB: Gentong, Angga, Bimo yang pecicilan. Saat mereka naik, para penonton merapat hingga ke tepian kolam yang membatasi panggung. Keduanya membuka pertunjukkan dengan karya Umar berjudul "Di Jogja Kita Belajar" yang direspon koor penonton saat bagian "sewu sewu ayo dadi banyu" berulang.
Koor kembali berulang saat mereka membawakan lagu JB "Macet", lalu ke lagu Umar "Jangan Jual Tanahmu". Umar berjingkrak. Ia menjadi sosok lain yang belum pernah terlihat di atas panggung sebelumnya. Solois yang tengah merampungkan album penuh perdana ini juga sukses mengokupansi panggung bersama pasukan JB Blues. Terlebih saat bersahutan melodi dengan Moamar lalu menjawab beat Golab di belakang drum bersama Arok.Â
"JB Blues adalah band yang membuat saya tersiksa saat duduk menonton mereka. Jadi selamat tersika buat penonton sekalian," sapa Umar yang dijawab tawa lalu tepuk tangan mereka yang datang.
Baca Juga:Â Satukan Negeri Serumpun Lewat Musik, Ini Buktinya
Sementara itu JB Blues seperti biasa: menganggap panggung seperti rumah sendiri. Pasukan brass section malam kemarin tak kalah semringah. Gentong dan Bimo berkali-kali menyapa penonton. Bimo juga tak sungkan mengambil mic lalu ikut bernyanyi bersama Umar dan Moamar. Pertunjukkan tak terlupakan itu ditutup "Jangan Pernah" yang diluncurkan JB bertepatan dengan momen Lebaran kemarin. Koor pun mengeras hingga akhir pertunjukkan.
"Ketika ada usulan kolaborasi, kami enggak mikir dua kali. Gimana rasanya kolaborasi sama solois yang punya karakter musik yang jauh beda sama JB. Pas latihan, wah rasanya luar biasa sekali, bikin ketagihan. Pokoknya gas dan sampai di sini penontonnya luar biasa. Panjang umur apresiasi," kata Bimo.(Des)