musik

Bekereng Gelar Konser 'Journey With Harmony', Refleksi Perjalanan Bekereng Percussion Satu Dekade

Senin, 28 April 2025 | 15:30 WIB
Menandai perjalanan satu dekade, Kelompok perkusi Bekereng kembali menggelar konser bertajuk Journey With Harmony di Auditorium SMM pada Sabtu, 26 April 2025. (istimewa)


Krjogja.com Bantul – Menandai perjalanan satu dekade, Kelompok perkusi Bekereng kembali menggelar konser bertajuk Journey With Harmony di Auditorium SMM pada Sabtu, 26 April 2025.

Pada konser-konser sebelumnya, Bekereng Percussion menyuguhkan beragam tema menarik seperti Exploring Genre, Jazz, Musik-musik Hawai, Komposisi orisinil, dan banyak lagi. Dalam konser kali ini Bekereng Percussion menampilkan 10 repertoar sebagai bagian dari perayaan satu dekade mereka.

“Konser Journey With Harmony merupakan refleksi kisah perjalanan Bekereng Percussion dari awal berdiri hingga kini. Banyak kisah, kenangan, dan perasaan yang telah mewarnai perjalanan ansambel ini yang akan dituangkan dalam setiap repertoar yang dibawakan,”tutur Yuka Narendra, Pimpinan Produksi Bekereng #12.

Baca Juga: Mazda EZ-60 Raup 10 Ribu Pesanan dalam 48 Jam

Melalui konser ini, Bekereng Percussion mengajak penonton untuk ikut bernostalgia, mengenang kembali repertoar-repertoar dari Bekereng Percussion #1 hingga #9, serta merayakan harmoni yang telah tercipta selama satu dekade.

Deretan lagu yang dibawakan diantaranya Overture of Bekereng Percussion, diciptakan pada tahun 2013, karya ini memadukan perkusi modem dan nuansa tradisional Jawa. Komposisi ini memperkenalkan semangat dan identitas musikal khas Bekereng melalui ritme dinamis dan warna suara etnik yang kuat.

Kemudian Mahabharata karya Tohpati, melalui petikan gitar yang ekspresif, karya instrumental ini menggambarkan konflik, penuangan, dan refleksi dari kisah epik Mahabharata. Selanjutnya ada Perang Tanding karya Gilang Rabbana, Freecussion karya Aria Rifgi, At Ayahab Kag OL-OL-OL Terinspirasi dari kalimat viral yang menghibur, karya ini menghadirkan warna musikal yang jenaka, ritmis, dan penuh kejutan. Spain karya Chick Corea' menampilkan gabungan harmonis an jazz, ritme Latin, dan nuansa flamenco.

Baca Juga: Taru Martani Dukung Konser Kidung Pertiwi Royal Orchestra di Jakarta

Daerahku karya Didim Salasa karya ini merayakan keanekaragaman lagu-lagu daerah di Indonesia. The Deserter karya Juan Arief berlatar gurun pasir, karya ini menceritakan prajurit yang meninggalkan medan perang demi mencari arti kebebasan dan damai. Dengan nuansa musik Timur Tengah yang kuat, komposisi ini menggambarkan perjalanan batin yang sunyi namun penuh harapan. Salve karya Cahaya Gemilang yang menyampaikan pesan tentang pertemuan dan perpisahan. Dengan nuansa reflektif dan emosional.

Penampilan Bekereng malam itu ditutup dengan lagu Journey With Love karya Revel Hansel, menggambarkan perjalanan emosional yang penuh kasih sayang, menghadirkan momen kebersamaan, tantangan, dan pertumbuhan. Sebuah refleksi akan perjalanan hidup yang dijalani bersama dalam cinta dan kepercayaan.

Bekereng Percussion merupakan ansambel perkusi yang terbentuk pada tahun 2013, terdiri dari siswa siswi instrumen perkusi SMKN 2 kasihan Bantul. Nama "Bekereng" diberikan oleh salah satu guru perkusi, yang secara unik berarti seperti orang-orangan sawah atau sesuatu yang tidak beraturan, sebuah simbol kebebasan berekspresi dan keberanian untuk tampil berbeda.

Baca Juga: Bulutangkis Beregu Campuran Piala Sudirman, Regu Indonesia Bantai Inggris 5-0

Ansambel ini terdiri dari para siswa aktif instrumen perkusi, di bawah bimbingan Bidara Silsi Anjani, S.Pd dan Drs. Agus Salim, M.Hum. Sejak awal, Bekereng Percussion dikenal dengan konsep musiknya yang unik, mengusung komposisi baru, terbuka terhadap kolaborasi lintas instrumen, serta mengedepankan ide-ide kreatif dalam setiap | penampilannya. Elemen-elemen inilah yang menjadi fondasi kuat dalam setiap karya dan pertunjukan Bekereng Percussion. (*)

Tags

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB