musik

Janji Grego Julius di Usia Senjanya, Persembahkan Doa Lewat Nada

Minggu, 19 Oktober 2025 | 09:10 WIB
Grego Julius Orchestra, yang digelar di Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

 

KRjogja.com - GREGRO JULIUS mengaskan bahwa musik bukan sekadar karya, melainkan doa yang hidup dalam irama. Karenanya melalui konser keempatnya bertajuk Grego Julius Orchestra, yang digelar di Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Sabtu (18/10/2025) malam.

Dirinya menepati nadar atau janji lama kepada Tuhan, untuk mempersembahkan lagu-lagu syukur atas panjang usia dan kasih yang ia terima.

“Ceritanya saya menulis syair ini, permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami bersyukur, bersukacita, bergembira, dan memuji nama Tuhan,” ujar Grego di sela konser yang digelar penuh nuansa rohani dan refleksi.

Dalam konser tersebut, pemilik nama asli Edi Widianto atau yang kini dikenal Grego Julius ini membawakan 22 lagu ciptaannya sendiri.

Grego Julius, sosok di balik komposisi dan pucuk kepemimpinan panggung Grego Julius Orchestra.

Lagu-lagu itu hadir dalam berbagai warna dari pop, klasik, jazz, hingga bossanova. Namun, semua berakar pada satu semangat, musik sebagai bentuk doa.

“Kebanyakan lagu yang saya tulis itu lagu rohani untuk di gereja, tapi ada juga lagu pop yang sifatnya pribadi. Semuanya karya saya sendiri,” terang Grego sebelum naik panggung.

Grego bercerita, perjalanan musikalnya bermula pada tahun 2002. Saat itu, ia mulai menulis lagu-lagu yang lahir dari permenungan dan pengalaman hidupnya sendiri.

Setiap bait menjadi catatan batin, setiap nada adalah ungkapan syukur atas perjalanan hidup yang telah dilaluinya.

Pada usia 70 tahun, Grego menepati sebuah janji lama yang pernah ia ucapkan sebuah janji yang ia sebut sebagai nadar.

“Orang Jawa bilangnya nadar atau janji. Saya pernah berjanji, kalau diberi umur panjang sampai 70 tahun, saya akan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara menulis lagu,” tuturnya lembut.

Dari janji yang sederhana namun penuh makna itu, lahirlah tiga volume karya terbaru volume 6, 7, dan 8 yang seluruhnya ia persembahkan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Doa dan ucapan terima kasih saya, semuanya saya tulis dalam lagu-lagu itu. Dan hari ini, saya konserkan sebagai bentuk syukur saya,” ujarnya.

Lahir pada 25 September 1954, Grego baru saja genap berusia 71 tahun. Di usia senja, ia membuktikan bahwa syukur dapat terus hidup dalam bentuk musik di setiap nada yang ia tulis, dan dalam setiap doa yang bisa dinyanyikan.

Halaman:

Tags

Terkini

Mantan Vokalis Edane, Ecky Lamoh Meninggal Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 10:30 WIB