Cegah Putus Sekolah, Kemendikbudristek Lakukan Percepatan PIP dan KIP-K

Photo Author
- Jumat, 12 Mei 2023 | 17:30 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)

Krjogja.com - GARUT – Pemerintah bersungguh-sungguh dalam memerangi angka putus sekolah. Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP)-Kuliah adalah program yang dirancang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) untuk mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah. Selain itu, melalui program ini pemerintah juga diharapkan dapat menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya.


Mengingat pentingnya kebermanfaatan program ini, Kepala Puslapdik Kemendikbudristek, Abdul Kahar, mendorong seluruh ekosistem pendidikan di Kabupaten Garut untuk berkolaborasi mempercepat dan memaksimalkan penyerapan dana PIP yang disediakan pemerintah. Dana PIP diberikan kepada peserta didik dari keluarga miskin maupun rentan miskin untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka. Adapun bantuan tersebut berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah.


Abdul Kahar juga menyingung mutu literasi masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap tingkat efektivitas suatu kebijakan. Oleh karenanya, ia menekankan agar orang tua, kepala sekolah, dan dinas pendidikan memahami PIP dan KIP-Kuliah serta memperhatikan berbagai informasi terkait tenggat waktu pengajuan PIP maupun KIP-K. Untuk kelas akhir yaitu kelas 6 SD, kelas 9 SMP, dan kelas 12 SMA/SMK, batas akhir aktivasi rekening yakni hingga akhir Juni.


“Mohon kepada operator sekolah maupun dinas pendidikan untuk memastikan pengisian Dapodik peserta didik telah benar. Segera centang mereka yang layak PIP di Dapodik,” ujar Abdul Kahar dalam acara Sosialisasi dan Percepatan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tahun 2023 pada Rabu (10/5/2023) di Auditorium Universitas Garut, Jawa Barat.


[crosslink_1]


Kepala Puslapdik juga menegaskan agar semua pihak terkait bergotong royong mengawal agar implementasi PIP di lapangan berjalan dengan baik. Terutama dalam hal pengajuan PIP yang dapat ditempuh melalui jalur Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), usulan sekolah dan jalur aspirasi. Ketiga jalur tersebut menurutnya menjadi tanggung jawab semua pihak untuk mengawal keberhasilannya.


“Kita kawal usulan kita jangan sampai terhambat. Sebab sumber dana ini berasal dari anggaran negara yang harus dimaksimalkan penyerapan manfaatnya. Saya titipkan ini kepada pemda,” tegas Abdul Kahar.


Hal lain yang tidak kalah penting dari tujuan PIP adalah sebagai salah satu solusi memberantas angka putus sekolah. Sebagai program prioritas pemerintah yang utamanya adalah untuk membantu biaya pendidikan di masyarakat, keberlanjutan penerimaan dana PIP bagi peserta didik dari jenjang pendidikan yang satu ke jenjang pendidikan berikutnya wajib dijaga bersama.


“Kami prioritaskan peserta didik yang menerima KIP saat ini adalah mereka yang telah memiliki KIP pada jenjang sebelumnya dan memiliki rekening aktif,” tuturnya.


Pada kesempatan ini, Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, di hadapan perwakilan 16 SD, 15 SMP, 5 SMA, 5 SMK, 1 SLB, 1 PKBM se-Kabupaten Garut serta dinas pendidikan, menyampaikan komitmennya untuk membantu percepatan PIP dan KIP-K.


“Kami akan bantu melalui jalur aspirasi dengan tidak ada potongan sepeserpun. Syaratnya, calon penerima harus datang sendiri melakukan pengurusan dan tidak diwakilkan kepada siapapun. Pengajuan PIP sekolah negeri harus ditandatangani kepala sekolah dan komite. Sedangkan untuk sekolah swasta harus ditandatangani kepala sekolah, komite, dan ketua yayasan. Pengambilan SK harus diambil oleh kepala sekolah (tidak diwakilkan),” papar Ferdiansyah.


“Jika ada di antara Bapak/Ibu yang terkendala dalam pendataan, silakan laporkan kepada saya maupun tim saya di Kabupaten Garut,” imbuhnya.


Salah satu peserta undangan yang hadir adalah Kepala Sekolah SMPIT Al-Hawari, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, yakni Yangyang Budiman. Ia mengaku terkesan dengan PIP karena dapat membantu meringankan biaya pendidikan terutama bagi siswanya yang lemah secara ekonomi. “Kami senang dari tahun ke tahun ada peningkatan jumlah penerima PIP di sekolah kami. Tahun ini sekitar 60 peserta didik terbantu dengan PIP,” ujar kepala sekolah yang telah menjabat sejak tahun 2015.


Senada dengan pernyataan Kepala Puslapdik, Kepsek Yangyang, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyukseskan implementasi kebijakan di daerah. “Untuk PIP ini saya bersyukur semakin banyak orang tua dan pihak terkait yang paham prosesnya sehingga sangat membantu dalam menjaga kelancaran pencairan. Semoga program ini ke depan semakin baik, transparan, dan tepat sasaran sehingga semakin banyak anak-anak miskin yang terbantu pendidikannya,” kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X