Sebelumnya, sang ibu pertama kali berjualan di tahun 1983. Tempatnya sejak lama tidak pindah, hanya bergeser bangunan saja. Dulunya, sang ibu dan dirinya juga menjual kupat tahu dan es dawet. Namun karena kurang tenaga, dua menu itu ditiadakan.
Selain lotek, menu gado-gado juga begitu menggugah selera, dengan isian kol mentah dan matang, kentang, tahu, selada, telur dan tauge. Keunikan di sini, bumbu lotek dan gado-gado dipisah sehingga karakter rasanya autentik di masing-masing menu.
Untuk bumbu gado-gado, Sri dan keluarganya punya rahasia khusus. Yakni bumbunya diberi tambahan santan kental dan dimasak, sehingga karakter gurih dan manisnya kian menonjol dan melimpah di satu porsinya.
“Bumbunya kami beda dan dipisah. Kalau lotek itu kaya pecel, mentah. Kalau gado-gado dimasak pakai santan kental. Jadi memang berbeda antara bumbu lotek dengan gado-gado” kata Sri, melanjutkan.
Bu Soebarjo
© 2023 https://assets.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/krjogja/Merdeka.com
Disukai Pelanggan
Khasnya lotek Bu Soehardjo ini kemudian mampu mengundang para penikmat dari masyarakat lokal maupun luar kota. Mereka mengaku terpikat oleh bumbunya yang melimpah, dan punya rasa yang kuat alias tidak hambar seperti yang dirasakan oleh Mardiyanto (57).
Menurut pelanggan asal Kota Yogyakarta itu, dirinya mengaku penyuka gado-gado dan kerap membandingkannya dengan tempat lain. Ia kemudian jatuh hati dengan rasa gado-gado di warung Bu Soehardjo karena memiliki rasa yang pas di lidahnya.
“Kalau menurut pribadi saya di sini gado-gadonya enak. Dan saya bandingin dengan yang di tempat lain karena saya sering nyari-nyari gado-gado, sejauh ini di sini yang bumbunya terasa.” Katanya
Kemudian, banyaknya bumbu di satu porsi gado-gado juga membuatnya ketagihan. Belum lagi sambalnya yang bisa ia ambil sendiri sesuai kebutuhan karena terpisah.
“Di sini bumbunya itu banyak juga. Pribadi saya, semakin gado-gado banyak bumbunya itu jadi semakin enak. Kemudian kalau minta pedas kita bisa ambil sendiri sambalnya. Jadi bisa ngukur kemampuan pedas saya seberapa.” katanya.
Hal senada juga diungkapkan pelanggan lain bernama Jefri (50). Ia merasa cocok dengan menu lotek di sini, dan selalu mampir saat ke Kota Yogyakarta. Menurutnya, rasa bumbu di sini pas sehingga ia dengan lahap menghabiskan satu porsi lotek dengan pedas sedang kesukaannya.
“Saya makan di sini kebetulan sedang pulang kampung ke rumah mertua di Kusumanegara. Dari dulu mertua saya kalau pulang ngajar ke sini beli lotek atau gado-gado. Jadi dari zaman mertua saya dulu sudah sering diberi tahu. Karena kalau saya pulang kampung, mertua selalu beli makanya jadi tahu tempatnya.” Kata pelanggan asal Tangerang itu.
Menurut dia, lotek yang enak itu memiliki karakteristik seperti sayurannya segar, tempatnya bersih dan bumbunya kuat serta melimpah.