Megawati Dorong Kemandirian Perempuan dan Pengasuhan Anak dalam Manajemen Keluarga

Photo Author
- Jumat, 17 Februari 2023 | 19:10 WIB
Presiden kelima RI dan juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr. (H.C) Hj. Megawati Soekarnoputri membuka secara resmi Kick Off Meeting Pancasila dalam Tindakan yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta.
Presiden kelima RI dan juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr. (H.C) Hj. Megawati Soekarnoputri membuka secara resmi Kick Off Meeting Pancasila dalam Tindakan yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta.

Krjogja.com - JAKARTA - Presiden kelima RI dan juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr. (H.C) Hj. Megawati Soekarnoputri membuka secara resmi Kick Off Meeting Pancasila dalam Tindakan yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta, Kamis (16/02/2023).


Dalam arahannya, Megawati menegaskan pentingnya tanggung jawab perempuan di dalam keluarga serta pengasuhan anak-anak dalam manajemen keluarga. Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini menekankan perempuan harus memiliki kemandirian.


“Kalau lihat anak-anak sekarang, ibunya ke mana to. Saya lihat di televisi, ada 20 anak pakai seragam dirazia polisi. Itu artinya, ke mana orang tuanya? Ke mana ibunya? Katanya surga itu di bawah telapak kaki ibu. Jadi kalian ini (kaum perempuan) sekarang ke mana? Anak sudah geng, bawa senjata keras (tajam). Artinya, ibunya pasti nggak tahu anaknya ke mana. Saya sampai Presiden, saya masih masak lho buat keluarga saya. Saya masih melayani suami. Itulah manajemen keluarga,” kata Megawati yang menjadi keynote speech kegiatan yang diikuti lima ribu peserta secara daring dan luring serta disiarkan langsung melalui saluran televisi dan media sosial itu.


Kick off Meeting Pancasila dalam Tindakan tersebut mengangkat tema Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga serta Mengantisipasi Bencana.


Kegiatan yang digelar oleh empat Badan dan tiga Kementerian Negara itu mencoba merumuskan Pancasila harus menjadi inspirasi dalam menjawab berbagai persoalan masyarakat seperti stunting, kekerasan seksual pada anak dan perempuan, kekerasan dalam rumah tangga serta mengantisipasi bencana.


Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).


Selanjutnya Megawati menegaskan kaum perempuan harus memiliki kemandirian. Dalam analogi kemandirian itu, Megawati menyebutkan Menteri Sosial Tri Rismaharani (Risma), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Bintang), Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu (Ita) yang hadir dalam kegiatan itu sebagai narasumber


“Kalau saya punya Mbak Ita (Walikota Semarang), Mbak Risma (Menteri Sosial), Ibu Bintang (Menteri PPPA), dua puluh saja, maka Indonesia akan bergerak. Karena yang belum dikerjakan kaum perempuan di Indonesia itu adalah merasa lemah, kedua, seperti tidak ada harga diri. Terlalu berpikir kalau nggak ada suami, saya karepe opo (maunya apa). Jangan begitu,” kata Megawati.


Putri sulung Proklamator dan juga Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno ini menyebutkan fungsi perempuan dalam keluarga. “Saya sebagai istri justru akan membantu suami untuk membesarkan anak-anak dengan kasih sayang. Setiap hari anak saya, cucu-cucu saya, sebelum tidur saya kasih dongeng dan cerita kepahlawanan. Ayo ibu-ibu, jangan melongok saja. Kerjakan itu!” kata Megawati.


Megawati juga berharap agar tidak ada lagi kekerasan dalam rumah tangga. Dia juga mengingatkan kaum laki-laki untuk tidak melakukan kekerasan seksual terhadap kaum perempuan dan anak-anak.


Dalam keynote speech itu, Megawati didampingi Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) dan Kepala BPIP Prof. Dr. K.H. Yudian Wahyudi, M.A.,Ph.D.


Senada yang disampaikan Megawati, dalam laporan tentang perkembangan penduduk dan permasalahan stunting yang disampaikan sebelumnya, Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) mengatakan saat ini komposisi jumlah penduduk Indonesia lebih didominasi oleh anak-anak muda yang memiliki produktivitas.


“Sejak (19)72 dan (19)73 mengadakan program Keluarga Berencana sampai pada suatu titik, jumlah anak muda jauh lebih banyak dari pada yang tua, dan saat inilah yang namanya bonus demografi. Apabila anak mudanya tidak stunting cerdas dan ceria, dan produktif maka kita akan memetik bonus demografi. Tetapi apabila tidak maka akan sebaliknya. Oleh karena itu pentingnya generasi muda yang kita sehatkan dan tingkatkan,” kata Hasto Wardoyo.


Dalam kegiatan Kick Off Meeting Pancasila dalam Tindakan, turut hadir ratusan pemuda yang tergabung dalam Purna Paskibraka dan Duta Pancasila di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X