Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan mendukung penelitian terkait Covid-19 melalui dana yang dialokasikan sekitar Rp700 Miliar untuk riset vaksin, alat kesehatan, obat-obatan dan _Whole Genome Sequencing_. “Saya sudah bilang kepada Ibu Sri Mulyani bahwa uang ini tidak akan semua ditaruh di Kemenkes tapi untuk penelitian sektor kesehatan,†ujarnya.
Terkait vaksin Merah Putih, Komisi IX DPR RI sendiri meminta Kemenristek/BRIN dan Kemenkes untuk berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar proses pengembangan vaksin ini dapat dipercepat.
Menteri Bambang menyebutkan bahwa pada akhir Maret tahun 2021 ini bibit vaksin dari LBM Eijkman akan diserahkan kepada PT Bio Farma untuk proses lebih lanjut. Pihaknya akan terus berupaya untuk mendorong percepatan vaksin bekerjasama dengan PT Bio Farma.
Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menyebutkan salah satu kendala terkait pengembangan Vaksin Merah Putih adalah kesiapan industri. “Kendala yang bisa melakukan hilirisasi dari hasil penelitian saat ini baru ada Bio Farma yang siap. Tetapi kita harapkan bahwa ada beberapa perusahaan farmasi yang akan segera meningkatkan fasilitasnya sehingga bisa melakukan industrialisasi Vaksin Merah Putih ini,†ujarnya.
Turut hadir dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI tersebut Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio, Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ali Ghufron Mukti, serta para anggota Komisi IX DPR RI yang hadir secara langsung dan virtual melalui zoom meeting.(ati)