Di BRI, Pemerintah Tempatkan Dana PEN Rp15 Triliun

Photo Author
- Minggu, 24 Januari 2021 | 09:20 WIB
images-2019-11-26T195533.078-2
images-2019-11-26T195533.078-2

JAKARTA, KRJOGJA.com - Dirut Bank Rakyat Indonesia ( BRI) Sunarso mengatakan, hingga Desember 2020 penempatan dana pemerintah di BRI dalam rangka pemulihan ekonomi nasional ( PEN) yang mencapai Rp 15 triliun, telah memberikan dukungan likuiditas kepada BRI untuk penyaluran kredit kepada UMKM.

Penyaluran kredit dengan skema penjaminan pada segmen usaha kecil dan ritel mencapai Rp 8, 73 triliun kepada 14 ribu nasabah. Sementara untuk penyaluran subsidi bunga untuk UMKM sebesar Rp 5,4 triliun kepada 6,5 juta penerima subsidi. Sementara penyaluran bantuan untuk usaha mikro sebesar Rp 18,64 triliun diberikan kepada 7,7 juta usaha mikro serta penyaluran untuk kredit usaha rakyat ( KUR) mencapai Rp 8,6 triliun dengan 985 ribu nasabah serta penyaluran subsidi gaji sebesar Rp 6,45 triliun dengan 5 juta penerima.

“ Penempatan dana yang diberikan pemerintah ke BRI dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 15 triliun memberikan dukungan likuiditas kepada BRI untuk penyaluran kredit kepada UMKM. Bahkan penyalurannya sudah kebih dari tiga kali lipat,” kata Sunarso dalam rapat umum pemegang saham ,uar biasa ( RUPSLB) BRI, secara virtual di Jakarta.

Sementara untuk restrukturisasi kredit Sunarso mengatakan, hingga 31 Desember 2020 mencapai Rp 186,6 triliun kepada 2,8 juta nasabah, dari jumlah tersebut sekitar 95,5 persen merupakan segmen mikro.

“Sebagai upaya penyelamatan sampai dengan 31 Desember 2020 BRI telah melakukan restrukturisasi kredit dengan outstanding sebesar Rp 186,6 triliun kepada 2,8 juta nasabah, sejumlah 95,5 diantaranya merupakan nasabah segmen mikro, consumer kecil dan menengah dan upaya penyelamatan UMK ini ternyata mampu untuk menjaga kinerja yang positif dan hal tersebut sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan konsolidasi perseroan pada triwulan 3 tahun 2020,” tegasnya.

Sementara total aset perseroan mencapai Rp 1.447,85 triliun Rupiah atau tumbuh 10,9 persen secara year on year dan pertumbuhan aset utamanya yang tumbuh sebesar 4,9 persen year-on-year menjadi Rp 935,35 triliun . Kredit kepada segmen UMKM yang komposisinya mencapai 80,6 persen dari total kredit yang diberikan.

Sementara untuk dana pihak keyiga ( DPK) tumbuh 18,0 peraen secara year on year atau menjadi sebesar Rp 1.131, 9 triliun dengan dana murah atau CASA mencapai 59 persen.

Sementara untuk non performing loan atau NPL gross di level 3,1 persen, sedangkan permodalan atau total Capital adequacy ratio atau (CAR ) sebesar 20,9 persen.

Buyback

Salah satu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BRI RUPSLB juga menyetujui pengalihan saham hasil pembelian kembali saham (buyback) yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock) sebanyak-banyaknya 16.400.000 lembar saham dalam rangka pelaksanaan Program Kepemilikan Saham Pekerja.

Dalam RUPSLB tersebut perseroan kian menegaskan fokus BRI untuk membangkitkan UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional melalui perubahan nomenklatur dan pengurus perusahaan.

Adapun selain merubah nomenklatur, dalam RUPSLB tersebut menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan, antara lain dalam rangka penyesuaian dengan POJK No.15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka dan POJK No.16/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan RUPS Perusahaan Terbuka Secara Elektronik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X