JAKARTA, KRJOGJA.com -Â Pemerintah memiliki tanggung jawab sekaligus tantangan besar di dalam menghadapi pandemi Covid-19. Selain harus tetap fokus menjalankan program pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur, temuan berbagai inovasi juga terus diupayakan.
Dalam beberapa kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan riset dan inovasi di tengah pandemi, khususnya bidang kesehatan.
"Pandemi ini juga menjadi berkah dalam mendorong pengembangan teknologi dalam negeri. Kalau tidak ada Covid-19 belum tentu kita bisa menyongsong era yang sangat mencerahkan ke depan,"Â ujar Menko PMK Muhadjir Effendy di Jakarta,Selasa (20/10 2020)
Ia menyebut salah satu inovasi yang kini telah dikembangkan oleh sejumlah lembaga penelitian, baik pemerintah maupun nonpemerintah ialah vaksin. Adapun target dari vaksinasi Covid-19 adalah untuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Sementara itu, ungkap Muhadjir, vaksinasi Covid-19 nantinya tidak harus dilakukan kepada semua orang. Mengacu pada standar WHO, vaksinasi hanya dilakukan terhadap 70% dari populasi dengan asumsi di wilayah tersebut semuanya terpapar.
"Intinya presiden pesan betul untuk hati-hati di dalam pemanfaatan vaksin hasil inovasi dalam negeri ini. Harus cepat tapi tidak boleh grasah-grusuh, harus dihitung betul termasuk by name by address-nya," tegas Menko PMK .
Pada kesempatan tersebut, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro juga mengatakan ada lebih dari 61 produk inovasi dikembangkan untuk penanggulangan Covid-19.
Selain vaksin Covid-19 yang sudah diuji dan dikembangkan para peneliti dalam negeri, berbagai inovasi mulai dari testing seperti alat rapid test sudah diproduksi hingga 350 ribu unit per bulan bahkan diperkirakan mencapai 1 juta unit per bulan pada akhir tahun.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.