JAKARTA, KRJOGJA.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan PT Biosains Medika Indonesia bekerja sama untuk memproduksi perangkat deteksi COVID-19 berbasis molekuler yang dikembangkan LIPI, yakni reverse transcription loop-mediated isothermal amplification (RT-LAMP) turbidimetri.
"Kami membuat kit deteksi corona virus, nanti kit-nya akan diproduksi oleh PT Biosains Medika Indonesia, mereka yang akan produksi dan memasarkannya," kata peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI Tjandrawati Mozef yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan RT-LAMP turbidimetri, di Jakarta, Senin.(29/6 2020)
Tjandrawati menuturkan LIPI merancang sistem deteksi keberadaan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dengan menggunakan teknik RT-LAMP dalam melakukan amplifikasi RNA virus.
RT-LAMP merupakan teknik deteksi virus Corona penyebab COVID-19 berbasis molekuler, yang akurasi dan sensitivitasnya bisa setara dengan reverse transcription- polymerase chain reaction (RT-PCR).
Tjandrawati mengatakan bisa dibuat beberapa jenis produk prangkat RT-LAMP turbidimetri tergantung dengan permintaan pasar, misalnya satu perangkat bisa untuk 100 reaksi, 200 reaksi atau 300 reaksi.
Dalam cara kerjanya, jika seseorang positif COVID-19, maka pada reaksi akan muncul endapan, namun jika negatif COVID-19 atau tidak ada keberadaan virus SARS-CoV-2 terdeteksi, maka hanya muncul transparan tanpa endapan.
Saat ini, LIPI juga sedang melakukan optimalisasi perangkat RT-LAMP terutama untuk mengoptimalkan reaksi dan menentukan "limited of detection" dari perangkat tes deteksi COVID-19 itu.